Timnas Indonesia memang meraih kemenangan besar 4-1 atas Timor Leste dalam laga uji coba. Sempat tertinggal dulu, skuad Garuda berhasil membalikkan keadaan. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (27/1/2022), Indonesia langsung mengambil alih kontrol permainan. Sementara Timor Leste selaku tim tamu lebih banyak bertahan di belakang.
Namun di babak pertama pekerjaan rumah besar pelatih Shin Tae-yong masih belum berubah yakni tidak memiliki striker yang mematikan di kotak penalti lawan.
Irfan Jaya punya kans menjebol gawang Timor Leste di menit ke-16. Ia melepaskan tembakan mendatar di kotak penalti, namun melenceng tipis di sisi kiri. Peluang selanjutnya hadir dari Sani Rizki di menit ke-20, tetapi tembakannya melambung.
Dedik Setiawan yang saat Piala AFF 2020 yang lalu mendapat kritik tajam berbagai pihak, saat pertandingan inipun belum mampu menunjukan ketajamannya. Tercatat 2 peluang matang yang diperolehnya, pertama saat melepaskan tembakan keras di sisi kanan kotak penalti. Malang, sepakan penyerang Arema FC itu membentur tiang gawang. Yang kedua pada menit ke-27, Ricky Kambuaya masuk ke sisi kanan kotak penalti, lalu melepaskan crossing mendatar kepada Dedik. Gawang Timor Leste sudah kosong, namun sontekan Dedik melebar.
Bahkan Timor Leste unggul lebih dulu di menit ke-35. Lewat serangan balik, Paulo Gali menusuk lewat sisi kanan, dan dihadang Alfeandra Dewangga. Namun ia berhasil melakukan tembakan lob ke sudut kiri gawang dan menaklukkan Syahrul Fadillah.
Hampir saja kita tertinggal 0-2, saat Paulo Gali di menit ke-45, melancarkan serangan balik dan berhasil menggocek Syahrul di kotak penalti. Kiper Tira Persikabo itu tak punya pilihan kecuali melanggarnya. Beruntung Penalti yang diambil oleh Mouzinho dapat ditepis oleh Syahrul. Skor 1-0 untuk Timor Leste bertahan hingga jeda.
Di babak kedua, pelatih Shin Tae-yong melakukan sejumlah perubahan. Pratama Arhan, Ronaldo Kwateh, dan Hanis Saghara dimasukkan untuk menambah kreativitas lini serang. Keputusan tersebut membuahkan hasil, menit ke-65, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan.
Umpan lambung Evan Dimas kepada Ronaldo di depan kotak penalti lalu diteruskan kepada Ricky Kambuaya yang menerobos masuk kotak penalti. Sepakan keras gelandang Persebaya itu bersarang telak di gawang Timor Leste yang dijaga Junildo Manuel.
Keunggulan Indonesia bertambah di menit ke-73. Skuad Garuda mendapat penalti usai Gumario Augusto melakukan handball di kotak terlarang. Pratama Arhan maju sebagai eksekutor dan sukses menaklukkan kiper pengganti, Mendonca Da Silva.
Selepasnya, Indonesia bermain nyaman dan sukses memperlebar keunggulan. Menit ke-77, lemparan ke dalam yang diarahkan Arhan ke kotak penalti Timor Leste salah diantisipasi oleh Mendonca. Bola menyentuh tangannya dan masuk ke gawang sendiri. Skor menjadi 3-1. Indonesia menambah gol lagi di menit ke-80. Crossing Arhan dari sisi kiri yang mengarah kepada Hanis coba dihalau oleh bek Timor Leste, Filomino. Namun sundulannya malah masuk ke gawang sendiri. Skor 4-1 menutup laga ini.
Melihat pertandingan ini, meskipun menang besar, namun boleh dibilang hanya gol pertama Indonesia yang dihasilkan melalui skema pertandingan yang jelas, umpan Evan Dimas kepada Ronaldo Kwateh yang dengan cerdik memberikan bola kepada Ricky Kambuaya yang ada dibelakangnya dan kemudian Ricky bergerak kearah kiri dan melakukan tendangan keras yang menghasilkan gol. Sementara gol-gol Indonesia lainnya lebih pada kesalahan yang dilakukan pemain lawan. Itu yang harus diperbaiki oleh Shin Tae-yong.
Kalau memang STY kesulitan memilih striker yang bermain di Liga 1, mungkin bisa dicari di Liga 2 bahkan Liga 3, jika perlu STY bisa meminta PSSI untuk mengirimkan talent scoutnya hingga ke pelosok negeri ini untuk dibina dengan baik. Kita memang masih memiliki pemain-pemain yang bermain di luar negeri, seperti Witan Sulaiman, Egy Maulana Vikri namun posisi merekapun bukan striker murni. Mungkin hanya Bagus Kaffi yang bisa diharapkan mengisi kekosongan striker kita.
Seharusnya STY juga berani memainkan Muhamad Rafli dibandingkan kembali menempatkan Dedik di posisi tersebut. Karena ini adalah pertandingan uji coba, sebaiknya pemain terutama posisi striker diberi kesempatan untuk unjuk gigi.
Beruntung kita memiliki Pratama Arhan dalam squad kali ini, dimana dirinya memiliki andil di 3 gol terakhir Indonesia. Mulai dari golnya dari titik putih, lemparan kedalam dan umpannya yang gagal diantispasi oleh para pemain Timor Leste. Kalau tidak ada Pratama Arhan, mungkin kita semakin kesulitan melawan Negara yang secara peringkat FIFA berada dibawah kita itu.
Indonesia sebagai tim, juga tidak boleh tergantung hanya pada 1 – 2 pemain saja. STY harus mampu menunjukan timnas kita bermain sebagai Tim.
Penulis adalah Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan pendiri Kanalbola.id