Tertinggal 4-0 di leg pertama, membuat Indonesia tampil ngotot kala jumpa Thailand pada leg ke-2 Final Piala AFF kontra Thailand, di National Stadium, Singapura.
Hasilnya, baru 7 menit laga berjalan tendangan Rickyi Kambuaya sukses membuka keunggulan tim Garuda 1-0. Di menit 12, Thailand sempat mengancam lewat Supachok Sarachat. Namun masih membentur mistar gawang. 1-0 Indonesia memimpin, dan bertahan hingga rehat.
Memasuki bebak kedua, Thailand terus berupaya menyamakan skor. Alhasil, Serdadu Gajah Perang mampu membuat skor menjadi imbang 1-1, melalui gol Adisak Kraisorn di menit 54. Hanya berselang 2 menit, Thailand sukses membalikan keunggulan. Tendangan Sarach Yooyen di dalam kotak penalti, membuat Thailand berbalik unggul 2-1.
Di menit 80, Egy Maulana Viksi sukses membuat skor menjadi imbang 2-2. Sayang, gol ini tak mampu membuat Indonesia menjuarai Piala AFF 2020. Thailand keluar sebagai juara dengan aggregat 6-2
Tanggapan tentang perjuangan Timnas
Meski kalah lagi di ajang Piala AFF, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengaku tetap bangga dengan perjuangan Indonesia yang sudah mampu mencapai babak final.
Melalui akun instagram resminya, Jokowi juga mengucapkan selamat kepada Thailand.
“Selamat kepada Thailand yang tampil menjadi juara Piala AFF 2020 malam ini,” tulisnya.
“Bagi Timnas Indonesia, kalian sudah berjuang dengan gigih dan sportif. Meski belum juara, saya dan seluruh rakyat Indonesia tetap bangga atas perjuangan Anda semua,” lanjut Jokowi.
Ucapan selamat kepada Thailand dan juga rasa bangga terhadap perjuangan Timnas juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Abraham Tanditasik. Namun dirinya mengkritik pelatih Thailand yang dianggap melakukan pelecehan dengan mengganti penjaga gawang Thailand di Leg pertama.
“Pertama-tama, selamat kepada Tim Thailand yang telah memenangkan Piala AFF. Untuk tim muda Garuda, kami bangga dengan pencapaian Anda. Kedepannya akan lebih baik lagi. Terutama Alexandre Polking, gimmick apa pun yang Anda lakukan, kami tidak akan melupakan penghinaan nasional yang Anda lakukan di leg pertama.” Kata pemuda yang biasa dipanggil Abe ini. Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni kepada Kanalbola.id mengatakan pencapaian timnas di Piala AFF sudah maksimal. Bahkan sedikit melebihi ekspektasi dengan mencapai final setelah menyingkirkan tim yang lebih diunggulkan seperti Malaysia dan Singapura.
“PSSI harus terus memberi kepercayaan kepada ke STY untuk mengembangkan tim ini. Termasuk keleluasaan menyusun program pelatnas dan uji coba. Sudah saatnya juga kita memperbaiki tata kelola kompetisi. Jangan terulang lagi tabrakan jadwal kompetisi dan timnas sehingga pelatih tidak maksimal merekrut pemain.” Kata pengamat yang biasa dipanggil dengan Bung Kus ini.
“Dengan agenda kompetisi yang baik, itu juga akan memudahkan kita menyusun agenda ujicoba timnas. Sehingga timnas bisa mendapatkan lawan-lawan yang berkualitas ke depannya.” Tutupnya.
Optimisme terhadap Timnas juga dirasakan oleh Pandit sepak bola. Justinus Lhaksana. Ia menganggap permainan Timnas Indonesia meskipun gagal menjadi juara di Piala AFF, sudah menunjukan progress yang sangat baik.
“Dua sama adalah skor yang luar biasa, seharusnya permainan leg kedua dijalankan juga pada leg pertama. Paling tidak kita sudah fight. Namun ini bisa menjadi pelajaran bagi Shin Tae-yong karena kita hanya kalah pengalaman dan passing ketika melawan Thailand yang selevel dengan kita. Kita punya fighting spirit. Dan menuju kualifikasi Piala Asia harusnya kita bisa lebih bagus lagi. Karena Piala AFF ini adalah pengalaman berharga bagi pemain.” Kata Justin.
(DRO)