Liverpool memang mengakhiri semua pertandingan musim 2021-2022 dengan kekalahan yang boleh dibilang menyakitkan atas Real Madrid di Final Liga Champions Eropa yang berlangsung di Paris, Perancis dengan skor tipis 0-1. Pertandingan hebat yang dijalankan The Reds yang sepanjang pertandingan menekan Real Madrid dengan Gegenpressing yang memang selalu dijalankan oleh pasukan Jurgen Klopp selama ini, namun harus pupus setelah gol semata wayang El Real yang dilesakan oleh Vinicius Jr pada menit ke-59.
Berdasarkan statistik Liverpool melakukan 24 percobaan dengan 9 yang mengarah ke gawang dan membuat penjaga gawang Tribout Courtois berjibaku untuk menyelamatkan gawangnya dari serangan para penyerang Liverpool sementara Los Blancos hanya mampu membuat 4 tembakan percobaan dan hanya 2 yang tepat sasaran, dimana salah satunya menghasilkan gol. Sementara untuk penguasaan bola Liverpool juga unggul 54% berbanding Real Madrid yang hanya menguasai 46% saja.
Namun itulah sepak bola. Sebagai fans Liverpool tentu hal tersebut sangat menyakitkan, karena meskipun bermain bagus dan menciptakan banyak sekali peluang, namun kenyataan Los Blancoslah yang bisa membawa pulang “Piala Si Kuping Besar” tersebut.
Apalagi seminggu sebelumnya di Liga Inggris, meskipun bisa menang dengan skor 3-1 melawan tamunya Wolverhampton, namun di pertandingan lain Manchester City mampu comeback 3-2 saat melawan Aston Villa yang sempat unggul sementara dengan 2-0. Dengan demikian Manchester Citylah yang berhak untuk mengangkat Piala Liga Inggris dengan jumlah poin yang hanya berselisih 1 poin bagi kedua tim.
Bagi haters Liverpool, kedua kegagalan ini memang menjadi kesempatan untuk membully Liverpool. Ada yang menyebut Liverpool hanya mendapat tropy kaleng-kaleng sementara gagal di tropy besar, ada juga yang menyatakan kualitasnya hanya mentok di Piala FA dan masih banyak lagi tanggepan dari mereka.
Sementara bagi saya, musim ini adalah musim yang luar biasa. Mengapa? Melihat dari segi permainan, Liverpool menunjukan permainan yang begitu atraktif dan ini bisa dilihat sejak pertandingan pertama. Begitu banyak peluang yang diciptakan oleh para pemain-pemain Liverpool dan ini tentu menakutkan bagi para rival dimana The Reds begitu berkembang ditangan dingin seorang Jurgen Klopp, sehingga bully yang mereka lakukan saya pikir hanya merupakan kelegaan mereka bahwa Liverpool masih bisa dikalahkan dengan apa yang disebut dengan negative football.
Hanya sedikit tim yang berani dan bisa bermain terbuka saat melawan Liverpool, salah satunya Manchester City, itu karena mereka juga mempunyai pemain-pemain yang sangat berkualitas. Namun bagaimana nasib klub lain yang bermain terbuka melawan The Reds? Kita lihat Manchester United, yang sebenarnya memiliki squad mahal dan berkualitas, namun ketika melawan Liverpool musim ini, 2 kali kalah dengan skor besar, 0-5 ketika bermain di Old Trafford dan 0-4 ketika bermain di Anfield.
Jadi wajar misalnya Fans Manchester United begitu mati-matian membela Real Madrid dan turut bersuka cita dengan berbagai macam cara, karena hanya dengan inilah mereka bisa sedikit bergembira setelah terpuruknya tim mereka musim ini. Sementara di Liga Inggris, mereka terpaksa mendukung Manchester City karena mereka tidak ingin jumlah tropy Liga Inggris mereka disamakan oleh Liverpool yang saat ini hanya berselisih 1 piala saja.
Di musim ini Liverpool telah memperoleh 2 tropy, Carabao Cup dan juga FA Cup. Dengan ditambah masuk final di Liga Champions dan juga menantang Manchester City hingga match ke-38 Liga Inggris, ini menunjukan konsistensi permainan Liverpool yang sangat energik hingga akhir. Para pemain benar-benar menunjukan kelasnya.
Alisson Becker, penjaga gawang asal Brasil ini begitu konsisten menjaga gawangnya dari serangan-serangan para striker lawan, beberapa kali penyelamatan-penyelamatan penting dilakukan olehnya. Salah satunya menahan beberapa tendangan penalty pemain Chelsea pada Final FA Cup. Pelapis Alisson juga tak kalah hebatnya, Caoimhín Kelleher. Penjaga gawang muda kelahiran 1998 asal Republik Irlandia ini cukup baik saat bermain di Carabao Cup ataupun di FA Cup dan juga saat menggantikan Alisson saat berhalangan.
Di bek tengah, Van Dijk memang tak tergantikan, namun kedatangan Ibrahima Konate musim ini mampu menjadi alternatif, selain Joel Matip yang juga bermain cukup baik musim ini. Bek kiri, Kostas Tsimikas, mampu menjadi pesaing bagi Andrew Robertson, ini terbukti dengan beberapa kali dijadikannya Kostas sebagai Man of The Match ketika ia bermain. Bek kanan Trent Alexander Arnold memang juga dapat digantikan perannya. Karena selain bertahan, Ia juga mampu membantu serangan terutama dengan umpan-umpan matangnya. Sayangnya Joe Gomez masih sering diganggu cidera sehingga belum dapat menggantikan peran TAA.
Di tengah, Liverpool memiliki pemain-pemain luar biasa, Kapten Jordan Henderson, Thiago Alcantara, Naby Kieta, Fabinho, James Milner, Harvey Elliot, Curtis Jones, Alex Oxlade-Chamberlain membuat begitu kuatnya persaingan di lini tengah. Dan Klopp bisa menggunakan sesuai kebutuhan.
Striker, stock striker Liverpool musim ini bertambah kuat dengan masuknya Luis Diaz. Menambah persaingan positif diantara Mohamed Salah yang menjadi top skorer Liga Inggris musim ini, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Diogo Jota. Belum lagi sang legenda Divock Origi dan juga Takumi Minamino yang menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool di Carabao Cup dan FA Cup.
Squad yang ada tersebut mampu dibuat Jurgen Klopp menjadi kesatuan yang menakutkan, dan patut diapresiasi. Mereka mampu menumbuhkan harapan, rasa percaya bagi Fans Liverpool karena terus berjuang hingga pertandingan terakhir. Air matapun menetes ketika melihat parade luar biasa di kota Liverpool yang menunjukan cinta mereka yang mengalahkan kekecewaan akibat kekalahan di Liga Champions dan kegagalan di Liga Inggris.
Terima kasih Jurgen Klopp atas musim yang hebat ini.
Mari kita nyanyikan
“Jurgen said to me you know,
We’ll win the Premier League you know,
He said so,
I’m in love with him and I feel fine…
I’m so glad, that Jurgen is a Red,
I’m so glad, he delivered what he said”
Penulis adalah Fans Liverpool yang juga Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Pendiri Kanalbola.id