Fans Manchester United tentu mensyukuri kegagalan tetangganya Manchester City dalam meraih treble juara musim ini karena kegagalannya merengkuh Piala Liga Champions, sehingga ‘Tetangga Berisik’ tersebut tidak mampu menyamai pencapaian mereka pada tahun 1999.
Chelsea mewujudkan mimpi mereka dengan menjuarai Liga Champions musim 2020/21. Minggu (30/5/2021), The Blues menaklukkan Manchester City di laga pemungkas dengan skor tipis 1-0.
Satu-satunya gol kemenangan Chelsea datang dari aksi Kai Havertz di babak pertama. Hanya satu gol, tapi itu sudah cukup membuat Man City tertunduk lesu.
Kekalahan ini begitu telak bagi Man City. Seharusnya pasukan Josep Guardiola jadi favorit juara, tapi performa mereka jauh di bawah harapan.
Man City pantas kalah karena main di bawah standar. Guardiola pun boleh disalahkan karena sejumlah keputusan anehnya.
Nahas, kegagalan Man City ini juga jadi tangisan bagi kota Manchester. Mengapa begitu?
MU gagal rengkuh Piala ‘Kasta ke 2’
Beberapa hari sebelum Man City gagal di final Liga Champions, ada Manchester United yang gagal di Liga Europa. MU takluk dari Villarreal final Liga Europa dengan cara mengenaskan.
Skor imbang 1-1 selama 120 menit, laga pun berlanjut ke babak adu penalti. Sengit, 11 penendang Villarreal berhasil mencetak gol, 10 penendang MU juga berhasil sampai tiba waktunya David De Gea gagal.
Kegagalan MU jadi pukulan telak bagi Ole Gunnar Solskjaer yang belum juga meraih trofi pertamanya untuk Man City dalam 2,5 tahun.
Tim Inggris juga tidak jadi juara di Liga Europa, batal mengawinkan trofi UCL dan UEL.
Man City ikut gagal
Beberapa hari setelah kegagalan MU, Man City ternyata ikut-ikutan kalah di final Liga Champions. Sama seperti MU, Man City juga pantas kalah karena main tidak sesuai ekspektasi.
Entah apa yang dipikirkan Guardiola, taktik dan starting line-up Man City di laga ini cukup aneh. Pep menurunkan nama-nama pemain yang sebelumnya bahkan tidak diandalkan dan mencoret beberapa posisi penting dalam tim.
Seharusnya Man City bisa meraih trofi Liga Champions pertama mereka, tapi Guardiola membuat banyak keputusan keliru. Alhasil, duo Manchester sama-sama gagal di Eropa.
Namun khusus untuk kompetisi domestik musim ini, capaian Manchester Biru tentu lebih mentereng dari Manchester merah. City berhasil juara Liga Inggris dan Piala Liga Inggris, sedangkan United hanya mendapat runner up Liga Inggris sehingga tidak mendapat tropy apapun.
Bagaimana menurut pendapat kamu Kanabolers?
(DRO)