Rafael Benitez pernah menjadi idola bagi publik Anfield ketika berhasil membawa The Reds merebut juara Liga Champions kelima mereka yang dikenal dengan Miracle of Istanbul tahun 2005. Kemenangan yang begitu dramatis dari tim kuat saat itu AC Milan, dimana babak pertama tertinggal terlebih dahulu 0-3, namun di babak kedua Steven Gerrard cs berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan akhirnya menang dalam adu penalti.
Di tahun berikutnya juga merebut Piala FA secara dramatis setelah Steven Gerrard mampu menyamakan skor West Ham United di menit-menit akhir sehingga pertandingan harus dilanjutkan hingga adu penalti yang akhirnya mampu dimenangkan Liverpool.
Itu memang menjadi Piala terakhir yang dipersembahkan Benitez bagi The Reds, meskipun di tahun 2007 kembali bisa menembus Liga Champions dan berhadapan dengan lawan yang sama dengan 2005 yaitu AC Milan. Namun kali ini AC Milan yang berhasil melakukan pembalasan dan menjadi juara.
Setelah itu Benitez dianggap kehilangan kemampuan untuk membawa Liverpool tampil baik, meskipun mendapat tambahan pemain berkelas seperti Fernando Torres, Javier Mascherano namun kehilangan Xabi Alonso sangat berdampak kepada kestabilan lini tengah. Ia juga memasukan pemain-pemain yang kurang pengalaman seperti Lucas Leiva atau pemain-pemain rawan cidera seperti Alberto Aquliani.
Pada akhirnya di tahun 2010 Rafa Benitez meninggalkan Liverpool. Ia ditunjuk menjadi pelatih Inter pada 9 Juni 2010 dan secara resmi diperkenalkan pada 10 Juni 2010. Di Inter, dia menggantikan posisi Jose Mourinho yang hijrah ke Real Madrid. Catatan kepelatihannya di Inter tergolong labil dengan serentetan hasil buruk di Liga Champions dan Liga Italia. Inter terpuruk di posisi ke-7 klasemen sementara.
Benitez berhasil membawa pulang dua gelar dari tiga gelar yang ada di sisa 2010 sebagai periode pertamanya menangani Inter. Di pentas Piala Super Eropa, Nerazzurri -julukan Inter- kalah 0-2 Atlético Madrid. Tapi sebelumnya Benitez berhasil membawa trofi Piala Super Italia setelah menang 3-1 atas AS Roma.
Pada 18 Desember 2010, Inter menang 3-0 atas TP Mazembe di final Piala Dunia Antarklub FIFA 2010 yang dihelat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Meski begitu, rumor pemecatan atas dirinya tetap santer menyusul ungkapan provokatif yang menyatakan dia ingin dipecat atau tetap bertahan dengan syarat membeli 4-5 pemain baru pada bursa transfer Januari 2011. Namun pada akhir Desember Benitez dipecat oleh Inter Milan.
Pada tahun 2012 Rafa Benitez yang saat itu masih dihormati oleh Kopites, membuat keputusan yang membuat para pecinta Liverpool patah hati dengan menerima pinangan Chelsea untuk menggantikan Roberto di Matteo. Namun perlakuan Fans Chelsea yang begitu buruk terhadap dirinya meski mampu mambawa The Blues juara Liga Eropa membuat simpati dari Kopites tumbuh kembali.
Pada tahun 2013 Benitez ditunjuk menjadi manager S.S.C Napoli menggantikan Walter Mazzari Yang pindah ke Inter Milan
Kariernya di Napoli berhasil dilalui dengan raihan gelar Coppa Italia Dan Piala Super Italia. Pada akhir musim 2014-2015 dia hijrah Real Madrid menggantikan Carlo Ancelotti.
Hanya bertahan setahun di Real Madrid, akhirnya Ia kembali ke Inggris untuk berkarier di Newcastle United. Meskipun sempat terdegradasi dari Liga teratas Inggris, namun hanya membutuhkan waktu semusim untuk Benitez mengembalikan The Magpies ke Liga Utama Inggris. Namun perseteruan dengan manajemen Newcastle United, memaksa Rafa Benitez mengakhiri kontraknya disana.
Perseteruan antara Benitez dengan manajemen Newcastle disebut telah berlangsung lama. Rafael Benitez meminta anggaran belanja yang lebih besar dari yang diberikan oleh klub sebesar 60 juta paun di tambah penjualan sejumlah pemain. Namun, pihak klub enggan menuruti permintaan sang pelatih, yang disinyalir menjadi alasan Benitez enggan memperpanjang kontraknya.
Mike Ashley berkeras untuk mendapatkan pemain yang usianya hanya 25 tahun ke bawah, sehingga Newcastle dapat menjual para pemain tersebut dengan harga tinggi. Sebaliknya, Rafa Benitez ingin lebih bebas dalam memilih pemain, termasuk bisa mengontrak pemain yang punya gaji besar. Hal ini termasuk keinginan sang juru taktik mengamankan Salomon Rondon, yang musim ini tampil memikat dengan status pinjaman dari West Brom. Namun, dengan usia Rondon yang 30 tahun pada September 2019 nanti, Benitez kesulitan membuat kontraknya jadi permanen.
Namun setelah itu Rafael Benitez membuat keputusan yang benar-benar membuatnya kehilangan respect dari Kopites dengan menerima pinangan klub rival sekota mereka Everton! Bagi fans Liverpool ini benar-benar tidak bisa diampuni. Bagi fans Everton sendiri kehadirannya juga tidak bisa diterima begitu saja karena Benitez dianggap salah seorang yang berjasa bagi Liverpool merebut Liga Champions.
Kedatangan Benitez ke Goodison Park memang tak diselimuti oleh aura positif. Mayoritas suporter Everton menolak kedatangannya karena Benitez punya hubungan dengan Liverpool.
Saat menangani Liverpool pula, Benitez beberapa kali sempat mengejek Everton lewat komentarnya jelang atau setelah pertandingan.
Namun karier Benitez di Everton sama sekali tidak impresif dan bisa dianggap gagal. Rafael Benitez dikabarkan sudah dipecat manajemen Everton usai kalah dari Norwich City, Sabtu (16/12022), di Carrow Road. Benitez isunya sudah diberitahu kalau dipecat manajemen klub dan secara resmi akan diumumkan pada Senin (17/1/2022).
Prestasi Everton di bawah arahan Benitez memang tak memuaskan. Mereka kini ada di peringkat 15 dengan koleksi 19 poin. Artinya, Benitez cuma unggul enam poin atas Norwich yang duduk di batas ambang zona degradasi.
Selain itu, statistik Benitez dalam 13 laga terakhir Premier League begitu buruk. Everton cuma menang sekali di bawah arahan Benitez dalam periode itu. Sementara, dalam 10 laga terakhir, The Toffees kalah tujuh kali. Itu merupakan salah satu catatan terburuk Everton di lima tahun belakangan.
Benitez juga menorehkan catatan buruk di ruang ganti Everton. Sejumlah pemain sempat keki dengan Benitez, akibat sikapnya. Pemain yang paling kesal dengan Benitez adalah Lucas Digne. Saking kesalnya, Digne sampai cabut secara permanen ke Aston Villa.
Yah begitulah nasib Rafa Benitez, From Hero To Zero
(DRO)