Timnas Inggris menghadirkan kejutan pada Piala Eropa, Euro 2021 tahun ini dengan kesuksesan mereka melaju hingga ke babak perempat final. Tim asuhan Gareth Southgate ini melaju ke semifinal untuk kedua kalinya secara beruntun dalam kejuaraan besar, setelah sebelumnya juga melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2018. Inggris kali terakhir merasakan semifinal kompetisi terbesar di Eropa pada 1996. Setelah itu Inggris hanya mampu mencapat perempat final untuk level tertinggi.
Kesuksesan Timnas Inggris di Euro 2021 kali ini tak terlepas pada kekuatan pada skuat Timnas Inggris. Skuat tersebut bisa diandalkan untuk jadi kandidat juara, atau melangkah ke final untuk kali pertama dalam sejarah Piala Eropa. Selain punya pelatih dengan kapasitas mumpuni, Inggris juga diperkuat dengan skuat mentereng dan gemilang dalam lima top liga di Eropa. Bahkan di antara mereka berhasil memenangkan trofi Liga Champions musim lalu.
Tidak akan ada habisnya jika membahas Inggris, di setiap lini, di setiap momen kesempatan yang dilakoni oleh skuad The Three Lions. Catatan menarik Inggris Inggris baru saja merayakan kemenangan atas Ukraina di Italia. Hasil itu tak lepas dari percaya diri the Three Lions menumbangkan Jerman setelah 55 tahun lamanya. Apalagi Inggris mempermalukan Jerman di hadapan publik sendiri, hasil itu menandai laga ke-300 Inggris di Wembley yang berujung manis, dengan kemenangan.
Di sisi lain, Inggris kali ketiga merasakan semifinal Piala Eropa atau Euro sejak keikutsertaanya tahun 1968. Gareth Southgate adalah pelatih asal Inggris kedua yang memimpin The Three Lions ke semifinal Piala Dunia dan Euro, setelah Alf Ramsey pada 1966 dan 1968. Kemenangan 4-0 atas Ukraina adalah prestasi terbaik Inggris dalam hal produktivitas gol di babak fase gugur selama mengikuti turnamen elit. Inggris adalah satu-satunya kontestan Euro 2021 yang belum kebobolan. Dengan begitu, Jordan Pickford yang mengawal gawang The Three Lions sejak penyisihan grup berhasil menyamai catatan cleansheet Piala Dunia 1966 (5 laga tanpa kebobolan). Harry Kane menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak dua gol pada fase gugur Euro.

Pasukan Gareth Southgate memiliki rata-rata usia muda di antara kontestan Euro 2021 lainnya, yakni 25,4 tahun. Ada Jadon Sancho, Phil Foden, Reece James, mereka baru berusia 21 tahun. Di bawah mereka ada Jude bellingham (18) dan Bukayo Saka (19) yang menjadi primadona dalam skuad The Three Lions. Hanya Kieran Trippier, Jordan Henderson, Kyle Walker yang berusia 30-an.
Denmark
Satu di antara empat semifinalis Euro 2021 adalah Denmark, tim yang memiliki julukan Tim Dinamit ini mampu memberi kejutan. Denmark yang keteteran di babak penyisihan grup mampu bangkit dan tampil meyakinkan hingga mampu lolos ke semifinal Euro 2021. Di babak semifinal nanti, tim Dinamit akan menghadapi The Three Lions Inggris. Laga tersebut akan berlangsung di Wembley Stadium, markas tiga singa.
Sejauh ini, hingga semifinal Euro 2021, beberapa nama dalam skuad Kasper Hjulmand tampak mencolok, seperti Kasper Dolberg, Hojbjerg, Joakim Maehle, dan Damsgaard. Kasper Dolberg adalah top skor Denmark dengan koleksi 3 gol. Penyerang Nice berusia 23 tahun tersebut mampu menjadi pembeda disaat tim Dinamit kehilangan Yussuf Poulsen karena cedera. Dia telah menghasilkan tiga gol dalam dua pertandingan Denmark di babak fase gugur. Selain Kasper Dolberg ada Joakim Maehle, bek kanan sayap Atalanta yang telah mencetak dua gol dan satu assist di Euro 2021. Dia juga menjadi momok bagi Wales berkat satu golnya ke gawang Danny Ward. Joakim Maehle adalah pemain jebolan akademi Aalborg sebelum direkrut Genk pada 2017.
Setelah empat musim, dia dipinang oleh tim kuda hitam Italia, Atalanta (2021). Pemain lain yang kerap jadi perbincangan ada Mikkel Damsgaard. Dia baru menghasilkan satu gol dan satu assist selama gelaran Euro 2021, tapi kontribusinya untuk tim sangat dibutuhkan. Ketenangan, dribble, dan akurasi pemain Sampdoria itu membuka harapan Denmark untuk bisa meraih kemenangan. Di lini tengah, Denmark punya dua sosok yang kuat, Thomas Delaney (Dortmund) da Hojbjerg (Tottenham).
Keduanya tak pernah absen dalam starting line-up Denmark sejak penyisihan grup Euro 2021. Delaney dan Hojbjerg cukup ampuh dan kuat, mereka mampu tampil kokoh saat mengalahkan Russia dan Wales. Bahkan Delaney menyumbang satu gol kemenangan saat melawan Ceko di babak perempat final. Sejak turut andil dalam ajang Euro 1960, Denmark pernah menjadi pemenang pada tahun 1992.
Tim Dinamit tak pernah lagi merasakan hal tersebut karena selalu gagal, baik di babak penyisihan grup maupun perempat final. Capaian tertinggi setelah menjadi kampiun 1992 mencapai perempat final pada Euro 2004 di Portugal.
(DRO)