Perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya adalah sesuatu yang wajar dalam industri sepak bola. Namun sesuatu yang berbeda bila perpindahan tersebut dilakukan menuju klub rival abadi sebuah klub.
Kita tahu, ada beberapa rivalitas yang begitu tinggi di liga-liga besar Eropa. Di Spanyol misalnya, rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona sangat panas, ini juga didasari situasi politik yang cukup panas antara Spanyol dan Catalan sebagai basis dari Barcelona.
Real Madrid dan Barcelona telah bertemu sebanyak 247 laga di mana Los Blancos memenangkan 98 laga dan Los Cules memenangkan 97 laga. 53 laga di antaranya berakhir imbang untuk kedua tim.
Duel keduanya tim sejatinya telah berlangsung lama. La Liga sebagai kompetisi Spanyol mencatatkan laga duel antara Real Madrid dan Barcelona telah berlangsung sejak medio 1940 an.
Bahkan duel keduanya menjadi duel pertama di sepak bola yang ditayangkan di televisi Spanyol, yakni pada 15 Februari 1959 yang bertempat di Stadion Bernabeu.
Dalam kisah lainnya, rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona dimulai di awal dekade 30 an saat penduduk Barcelona yakni masyarakat Catalan, merasa tak suka dengan kebijakan Francisco Franco yang terlalu berpusat ke Madrid.
Hal tersebut berlanjut dengan pembunuhan Presiden Barcelona, Josep Sunyol oleh pengawal Franco saat yang bersangkutan mengunjungi Pasukan Republik di utara Madrid pada tahun 1936.
Rivalitas lain terjadi di Inggris, antara Manchester United dan Liverpool. Jika bicara sejarah pertemuan kedua tim tak bisa dilepaskan dari fakta perkembangan kedua kota. Manchester dan Liverpool di era Revolusi Industri sama-sama memiliki peranan penting. Di awal abad ke-18, Manchester dianggap sebagai kota terpenting di Inggris.
Berbondong-bondong masyarakat tinggal di Manchester. Pada abad tersebut, rel-rel perkeretaapian dibangun di kota ini. Kondisi ini membuat kota Manchester tumbuh pesat. Sementara Liverpool mulai merangkak menjadi kota penting di awal abad ke-19.
Liverpool yang merupakan kota pelabuhan menjadi salah satu pelabuhan utama. Hal ini juga tak lepas dari pertumbuan pabrik-pabrik kapas di utara Inggris, utamanya kota Manchester.
Hubungan kedua kota ini makin diperkuat dengan dibangunnya Kanal Bridgewater, Mersey dan Irwell Navigation serta pembangunan rel kereta api yang menghubungkan kedua kota pada 15 September 1830. Ini jadi rel kereta api pertama yang menghubungkan dua kota di dunia.
Menariknya, hubungan positif kedua kota ini tak serta merta direspon dengan baik oleh masyarakat serta para politisi lokal. Pembangunan kanal dan rel kereta api ditentang oleh politisi Liverpool.
Penolakan dari politisi Liverpool membuat kebencian dari publik Manchester. Ketegangan pun tercipta di akar rumput. Buruh pabrik Manchester dan buruh pelabuhan Liverpool menciptakan jurang pemisah. Pada titik ini sepak bola memainkan perannya.
Dan setelah era Sir Matt Busby di Manchester United dan Bill Shankly di Liverpool, rivalitas tersebut semakin terpelihara hingga era Sir Alex Ferguson sebagai pelatih tersukses Manchester United bahkan hingga saat ini.
Belum lagi rivalitas antara Manchester United dengan Arsenal yang menguat pada era Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger yang tak jarang dibumbui perkelahian antar pemain. Atau rival sekota Manchester United, Manchester City yang mulai mengusik kemapanan United di kota Manchester setelah masuknya Sheikh Mansour dan mendatangkan pemain-pemain kelas dunia.
Belum lagi di liga-liga lain seperti jerman ada rivalitas Bayern Munchen dan Borussia Dortmund atau di Italy juga ada rivalitas AC Milan, Juventus, Intermilan maupun Lazio maupun AS Roma.
Nah, rivalitas seperti itu yang membuat perpindahan pemain ke klub rival adalah sebuah aib bagi fans. Tak jarang mereka menjuluki pemain tersebut sebagai ‘Judas’, mengacu pada murid Yesus, Judas Iskariot yang melakukan pengkhianatan seperti yang tertulis di Alkitab.
Kira-kira siapa saja pemain yang sempat dijuluki dengan istilah ‘Judas’ ini?
Robin van Persie
Sosok yang pernah menjadi pahlawan dan dielu-elukan oleh para suporter Arsenal. Menjadi bagian The Gunners selama kurang lebih delapan tahun, pemain asal Belanda tersebut kemudian memilih berlabuh ke Manchester United.
Selain ada perpecahan dengan kubu manajemen, ia mengaku sangat ingin bermain di bawah Sir Alex Ferguson. Ia juga melihat ada jiwa pemenang di skuat Manchester United, sehingga pada akhirnya memutuskan bergabung. “Ferguson membuat perbedaan bagi saya dalam menentukan pilihan saya untuk pindah ke Manchester United,” kata Van.Persie.
“Karena cara Ferguson dalam melatih, karena cerita-cerita yang saya dengar tentang dia, juga karena keberadaan para pemain yang ada di skuat mereka,” tambahnya lagi.
Kepindahan Robin van Persie dari Arsenal ke Manchester United menjadi topik sensitif di kalangan suporter. Bahkan, sang pemain sendiri sempat merasa tidak enak lantaran ada satu insiden yang membuat ganjalan di hatinya.
Tepatnya pada November 2012 ketika ia harus menghadapi sang mantan klub. Berniat baik dengan bertukar jersey dengan Andre Santos, Van Persie malah dihadapkan pada masalah pelik lantaran suporter Arsenal yang mengamuk. Van Persie pun merasa bahwa hal tersebut merupakan kesalahan fatal bagi dirinya. Seharusnya saat momen tersebut dirinya melindungi Andre Santos.
Carlos Tevez
Tevez merupakan salah satu pemain yang benar-benar membuat suporter mantan klubnya, Manchester United, geram. Apalagi kalau bukan karena ia memilih hengkang ke rival sekota mereka, Manchester City.
Pemain sepak bola asal Argentina tersebut mengganti seragam merahnya dengan seragam biru muda pada tahun 2009. Saat itu, ia tercatat sudah membela panji Setan Merah selama dua tahun. Kepindahannya pun juga mencatatkan rekor tersendiri. Carlos Tevez jadi pemain pertama yang pindah ke sesama klub Manchester sejak Terry Cooke pada tahun 1999. Tentu tidak heran jika ia kemudian ‘dimusuhi’ para suporter Setan Merah.
Robert Lewandowski
Sebelum sukses bersama Bayern Munchen di Bundesliga Jerman dan ajang kompetisi Eropa, Lewandowski pernah berseragam rival berat mereka di kancah liga domestik yakni Borussia Dortmund.
Pada tahun 2014, Robert Lewandowski memutuskan berseragam FC Hollywood setelah menghabiskan empat musim bersama Die Borussen. Bahkan, ia harus menghadapi mantan klubnya itu di Piala Super Jerman.
Sayangnya, Bayern Munchen harus kalah 0-2 pada laga tersebut. Bertahun-tahun telah berlalu, kini Lewandowski semakin berjaya dengan kariernya, berhasil menjadi top skor Bundesliga Jerman 2019-2020 lewat catatan 34 gol.
Ronaldo
Salah satu aksi pengkhianatan besar di sepak bola Spanyol dilakukan oleh Ronaldo Luis Nazario de Lima. Pria berkepala plontos tersebut pindah ke Real Madrid setelah sempat berseragam Barcelona.
Meski tidak pindah secara langsung, keputusan Ronaldo tersebut tentunya sempat membuat suporter Blaugrana geram.
Ronaldo berseragam Blaugrana pada periode 1996-1997 lalu pindah ke Inter Milan. Setelah dari sana, barulah ia membela Los Blancos mulai tahun 2002-2007.
Luis Figo
Lagi, pengkhianatan yang melibatkan Real Madrid dan Barcelona, bahkan bisa dibilang yang terbesar sepanjang sejarah sepak bola. Sama seperti Ronaldo Nazario, Luis Figo juga memilih membela Los Blancos meski sempat berseragam Blaugrana.
Jika Ronaldo sempat pergi ke Italia, Figo langsung pindah dari Barcelona ke Real Madrid pada tahun 2000. Kepindahannya yang bernilai 62 juta euro pada waktu itu bisa dibilang sangat kontroversial.
Michael Owen
Siapa yang tidak mengenal Michael Owen muda? Pemain yang membuat siapapun terpana dengan kemampuannya dalam menempatkan si kulit bundar melewati garis gawang.
Bagaimanapun, cedera lutut parah di Piala Dunia 2006, beberapa bulan setelah ia mengalami cedera patah kaki, memberikan dampak sangat buruk pada kapasitasnya di atas lapangan.
Sebelumnya menjadi salah satu maskot Liverpool di mata internasional, Owen bergabung dengan Manchester United sebagai free transfer dari Newcastle di tahun 2009. Di Old Trafford, ia lebih sering menghangatkan bangku pinggir lapangan.
Pindahnya Owen ke Manchester United meskipun tidak secara langsung membuat marah fans Liverpool hingga menganggap sudah tidak ada lagi gelar Legenda bagi Owen.
Selain nama-nama tersebut masih ada beberapa nama pemain yang dinilai pengkhianat karena pindah ke klub rival
- Ashley Cole (Arsenal ke Chelsea)
- Mario Gotze (Borussia Dortmund ke Bayern Munich)
- Sol Campbell (Tottenham Hotspur ke Arsenal)
- Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)
- Raheem Sterling (Liverpool ke Manchester City)
- Alexis Sanchez (Arsenal ke Manchester United)
- Hakan Calhanoglu (AC Milan ke Inter Milan)
Itu tadi nama-nama pemain yang dianggap berkhianat karena pindah ke klub rival. Bagaimana pendapat kamu Kanalbolers?
(DRO)