Pierre-Emerick Aubameyang, pesepakbola asal Gabon ini pernah menjadi pujaan Emirates Stadium. Kemampuannya dalam mencetak gol ke gawang lawan juga tidak bisa diragukan, sehingga dirinya sempat dipercaya sebagai kapten bagi Meriam London.
Didatangkan Arsenal dari Borussia Dortmund dengan mahar sebesar 1,12 Trilyun Rupiah, Auba diharapkan dapat mengangkat performa Arsenal yang memang telah merosot sejak ditinggal Arsene Wenger. Aubameyang tiba di Arsenal pada Januari 2018 lalu dan sejak saat itu menjelma jadi salah satu pemain terpenting. Dia tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi.
Pada setengah musim pertamanya, Aubameyang langsung mencetak gol pada laga debut kontra Everton (5-1). Dia pun mengakhiri musim dengan 10 gol hanya dalam 13 penampilan. Lalu, di musim penuh pertamanya (2018/19), dia terbukti sebagai striker yang bisa diandalkan. Aubameyang mencetak 22 gol dalam 36 pertandingan, yang membuatnya jadi salah satu top scorer bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane.
Ia juga termasuk pemain yang paling cepat dalam mencetak 50 gol di Premier League. Tercatat, dia hanya membutuhkan 79 pertandingan untuk mencapai torehan 50 gol tersebut. 50 gol dalam 79 pertandingan termasuk cepat. Aubameyang sukses menduduki peringkat ke-6 dalam daftar pemain-pemain yang paling cepat mencapai titik 50 gol di era Premier League. Dibawah Fernando Torres, Mohamed Salah, Ruud Van Nistelrooy, Alan Shearer, dan Andy Cole.
Meski sempat menjadi pujaan hati dari The Gooners, namun nasib Auba saat ini sudah berbalik 180 derajat. Ketika ban kapten harus dicopot dari lengannya, dan tidak dimainkan dalam beberapa pertandingan terakhir, The Gooners tidak merasakan kekecewaan yang mendalam karena penampilan apik The Gunners belakangan ini tanpa Auba.
Tindakan indisipliner yang dilakukannya menyebabkan semua itu terjadi. “Berdasarkan pelanggaran disiplin yang ia lakukan di pekan lalu, Pierre-Emerick Aubameyang tidak lagi menjadi kapten klub ini,”
“Kami berharap seluruh pemain kami, terutama kapten kami untuk mematuhi aturan dan standar yang sudah kami tentukan dan setujui sebelumnya,” demikian pernyataan klub pada bulan lalu.
Melanggar Perjanjian
Keputusan tersebut diambil setelah Aubameyang tak mampu memenuhi janjinya kepada klub. sang penyerang meminta izin untuk pergi ke Prancis guna menjemput sang ibu yang sedang sakit.
Arsenal memberikan izin dengan catatan Aubameyang harus kembali ke London pada malam harinya. Dengan begitu, ia bisa mempersiapkan diri untuk menjalani latihan pada Kamis pagi waktu setempat. Namun, Aubameyang justru baru kembali ke London pada Kamis paginya. Itu melanggar perjanjian, dan Arsenal pun harus mengambil tindakan tegas dengan mengasingkan Aubameyang dari skuad sekaligus mencopot ban kapten dari lengannya.
Pelanggaran ini sebenarnya masih bisa dikategorikan ringan dan bisa dibiarkan berlalu. Sayangnya, Aubameyang terlalu sering melakukan pelanggaran individu sehingga Arsenal tak lagi bisa menutup mata.
Perkara Tato
Kasus pertama terjadi di bulan Februari, masih pada tahun ini. Aturan lockdown di Inggris diperketat setelah terjadi kenaikan kasus positif, tapi Aubameyang memilih keluar dari rumah demi menambah tato di tubuhnya.
Aubameyang terekam sedang berpose bersama seorang seniman tato di media sosial. Pihak klub langsung melakukan investigasi, dan memutuskan untuk tidak menyebarkan hasil penemuannya kepada publik.
Sang seniman, Alejandro Nicolas Bernal, berdalih kalau video tersebut diambil tahun 2019. Tapi, publik menyadari kehadiran tato baru di tangan Aubameyang pada hari valentine. Semakin mencurigakan dengan keputusan Aubameyang menutupi tato tersebut ketika sedang bermain.
Terlambat Hadir
Kontroversi berikutnya terjadi satu bulan setelahnya. Secara mendadak, Arteta mencadangkan Aubameyang. Keputusan itu terbilang berani karena Aubameyang sedang produktif, dengan catatan sembilan gol dari 12 penampilan terakhirnya kala itu.
Arteta menjelaskan kalau keputusan tersebut diambil setelah Aubameyang telat hadir di stadion jelang melawan Tottenham. “Dia harusnya bermain sejak awal. Ada masalah kedisiplinan. Kami mengambil keputusan dan terus bergerak. Dia harus duduk di bangku cadangan,” kata Arteta.
Aubameyang saat ini sudah terbang ke Kamerun demi membela tim nasional Gabon di Piala Afrika. Apes, eks striker Borussia Dortmund itu dinyatakan positif COVID-19 dan terpaksa absen dalam laga perdana Piala Afrika.
Sejumlah pihak mengatakan karir Aubameyang di Arsenal sudah habis dan kemungkinan akan dilepas ke klub lain yang tertarik memakai jasanya pasca Piala Afrika di Kamerun. Nampaknya keinginan Aubameyang untuk menjadi legenda klub akan pupus jika pihak klub tidak memaafkan kesalahan yang dilakukan Auba, atau nasibnya akan sama dengan Mesut Ozil yang tetap bertahan di klub meskipun jasanya tidak digunakan lagi hingga akhir musim. Jadi bagaimana nasib Auba?
Kita tunggu drama selanjutnya pasca Piala Afrika.
(DRO)