Tampaknya spekulasi siapa manajer baru Barcelona akan terjawab. Tim asal Catalunya itu akan segera dilatih oleh mantan pemain mereka, Xavi Hernandez. Barcelona sudah satu setengah pekan tanpa pelatih tetap. Mereka menggunakan jasa Sergi Barjuan sebagai caretaker usai mereka memecat Ronald Koeman.
Semenjak pemecatan Koeman, ada satu nama yang mencuat sebagai calon manajer baru Barcelona. Nama itu adalah Xavi Hernandez. Beberapa waktu yang lalu Xavi juga membenarkan pendekatan Barcelona terhadap dirinya. Ia juga mengakui ia ingin kembali ke Camp Nou untuk menangani Las Azulgrana.
Barcelona diketahui sudah sepekan terakhir bernegosiasi dengan Al-Sadd selaku klub pemilik Xavi. Mereka mencoba meyakinkan klub Qatar itu untuk melepas sang manajer. Hari ini, Al-Sadd mengambil keputusan. Mereka resmi melepasksan Xavi ke Barcelona.
“Manajemen Al-Sadd telah menyepakati kepindahan Xavi ke Barcelona setelah Barcelona membayar klausul rilis yang ada di kontraknya. Kami telah sepakat untuk bekerja sama dengan Barcelona di masa depan,” bunyi pernyataan resmi Al-Sadd.
Keberhasilan manajemen Barcelona mendapatkan jasa Xavi ini penuh dengan perjuangan. Karena Al-Sadd pada awalnya tidak mau melepaskan sang manajer. Mereka menegaskan Xavi masih punya kontrak hingga tahun 2023. Mereka ingin sang manajer menghormati kontrak yang ia tanda tangani itu. Namun berkat lobby yang intens dari manajemen Barcelona dan termasuk permintaan dari Xavi sendiri, akhirnya Al-Sadd rela melepaskan sang manajer.
Pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano menyebut bahwa Barcelona bisa mengamankan jasa Xavi karena mereka akhirnya bersedia membayar klausul rilis sang manajer. Jumlah klausul rilis itu bisa dikatakan cukup kecil. Barcelona hanya membayar 5 juta Euro ke klub Qatar tersebut demi jasa pelatih 41 tahun tersebut.
Xavi yang kini menukangi klub Qatar, Al Sadd, bukanlah figur asing di Barcelona. Pemain asal Terrassa itu merupakan legenda hidup Barcelona. Baca juga: Tegas, Al-Sadd Pagari Xavi Hernandez dari Bidikan Barcelona Selama menjalani karier sepak bola profesional bersama Barcelona pada kurun 1998 hingga 2015, Xavi turut berkontribusi terhadap kemunculan 8 titel juara Liga Spanyol dan 4 trofi Liga Champions.
Secara permainan, filosofi tiki-taka Barcelona melekat erat dalam diri Xavi. Al Sadd polesannya memainkan umpan-umpan pendek dan gemar mendominasi penguasaan bola.
Hanya saja ia mengusung ide berbeda dari pelatih-pelatih Barcelona belakangan ini yang mengutamakan pola 4-3-3. Xavi adalah pengguna pola utama tiga bek bersama Al Sadd, dengan formasi dasar 3-4-3.
Buat Barcelona, pola tiga bek sebenarnya tak terlalu asing. Pep Guardiola pernah memakainya di penghujung periode bersama Barca, begitu juga Luis Enrique, serta Ronald Koeman yang sempat memakainya sebelum kembali ke pola empat bek.
Dengan pola tiga bek, Barcelona sebenarnya punya banyak opsi dengan komposisi yang dipunya. Mereka bisa memainkan pola dasar 3-4-3 dengan progresi ke 5-2-3, 3-4-1-2, atau 3-4-2-1. Jika harus bermain super menyerang, Barca juga bisa menerapkan pola 3-2-2-2.
Beruntungnya Barca, ada sejumlah pilihan menarik di tengah dengan menanjaknya performa Pedri dan Gavi, melengkapi keberadaan Frenkie de Jong dan Sergio Busquets. Pedri dan Gavi lihai bermain di sejumlah posisi, sehingga Barcelona sangat fleksibel dengan perubahan pola di tengah permainan.
Jangan lupa juga, masih ada Philippe Coutinho, Riqui Puig, dan Sergi Roberto yang bisa digunakan. Untuk posisi bek sayap, Xavi kemungkinan masih akan mempercayakannya ke Sergino Dest dan Jordi Alba. Di lini depan, pilihan utama diprediksi akan jatuh ke Ansu Fati, Memphis Depay, Sergio Aguero, dan Ousmane Dembele.
Ansu Fati seperti diketahui sangat fleksibel dalam posisi, bisa bermain di kedua sayap maupun di peran yang lebih sentral: nomor 10, 11, atau bertukar posisi sebagai false 9. Adapun sebagai juru gedor, ada Memphis Depay dan Sergio Aguero yang sangat mungkin dimainkan bersama.
Marc-Andre ter Stegen tak diragukan lagi bakal masih menjadi penjaga gawang utama. Untuk tiga bek, pilihan pertamanya kemungkinan ada pada Gerard Pique, Eric Garcia, Oscar Mingueza, dengan Ronald Araujo, Clement Lenglet, dan Samuel Umtiti jadi pelapis.
Rumor yang beredar, Presiden Barcelona Joan Laporta sebenarnya tak suka dengan pola tiga bek. Itu pula yang diduga ikut mendorong Koeman kembali ke format empat bek.
Tapi jika mau membawa Xavi Hernandez kembali ke Camp Nou, Laporta tentu bakal melunak. Xavi pun niscaya bakal menuntut punya otoritas dalam permainan. Jadi, akankah Xavi kembali dan membawa angin perubahan buat Barcelona? Kita lihat nanti.
(DRO)