Timnas U23 Indonesia mampu lolos ke semifinal Sea Games di Vietnam setelah memenangi 3 dari 4 pertandingan yang dimainkan di fase grup. Setelah kalah 0-3 dipertandingan pertama saat bertemu dengan tuan ruman Vietnam, Timnas kita mampu mengalahkan Timor Leste dengan skor 4-1, menang lawan Filipina 4-0 dan mempercundangi Myanmar 3-1.
Dengan demikian kita berada di posisi runner up dan di semifinal kita harus menghadapi juara grup B, Thailand. Karena dengan kemenangan 1-0 atas Laos maka cukup bagi Thailand untuk menggeser Malaysia yang sebelumnya hanya mampu bermain seri 2-2 saat melawan Kamboja. Sehingga Harimau Malaya harus berjumpa dengan tuan rumah Vietnam di semifinal.
Beberapa catatan untuk Timnas Indonesia
Meskipun lolos ke semifinal, jika dilhat dari permainan Timnas kita yang sudah dijalankan, ada beberapa hal yang harus menjadi evaluasi jika kita ingin melaju ke final bahkan merebut emas Sea Games cabang olahraga sepak bola yang telah ditunggu-tunggu selama 31 tahun oleh para pecinta sepak bola di Tanah Air.
Yang pertama tentu adalah pemain-pemain kita benar-benar harus mengurangi kesalahan-kesalahan mendasar yang selama ini masih terjadi seperti salah umpan ataupun kontrol bola yang buruk sehingga begitu mudah direbut oleh lawan. Ini paling jelas saat kita kalah dengan Vietnam. Pola permainan ketika melawan Vietnam juga tidak jelas, termasuk minimnya fighting spirit sehingga kita kalah segala-galanya dengan tuan rumah.
Memang di 3 pertandingan selanjutnya ada perkembangan permainan yang dilakukan oleh pemain-pemain kita, namun kesalahan mendasar masih kerap terjadi. Kita mulai dari penjaga gawang, Ernando Ari Sutaryadi bermain cukup baik selama pagelaran Sea Games yang telah Ia mainkan. Ernando melakukan beberapa penyelamatan krusial, salah satunya ketika menahan penalty dari Timor Leste di awal pertandingan. Penyelamatan itu menaikan moral para pemain kita yang saat itu masih terlihat grogi.
Asnawi Mangkualam yang pada Piala AFF lalu bermain sangat baik, hingga pertandingan terakhir masih belum bisa mengembalikan performa terbaiknya. Umpanumpan yang dilakukan beberapa kali tidak tepat sasaran, ataupun kontrol bola yang kurang baik sehingga bola lepas dari penguasaan. Beruntung dirinya mempunyai stamina yang baik untuk ngotot dalam setiap permainan. Fighting spirit ini yang bisa ditularkan Asnawi ke pemain-pemain lainnya.
Dewangga sejauh ini bisa menutup ketidak hadiran Pratama Arhan bermain cukup solid di sisi kiri pertahanan kita. Demikian juga para pemain bertahan kita Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho sebenarnya bermain cukup baik, namun beberapa kali kehilangan konsentrasi seperti yang terjadi saat melawan Timor Leste maupun Myanmar dimana kita kecolongan 1 gol. Ini tidak boleh terjadi di semifinal.
Duet Ricky Kambuaya dan Marc Klok yang bermain tidak terlalu kompak saat melawan Vietnam maupun Timor Leste, berlahan tapi pasti semakin membaik. Sementara baik Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman maupun Egy Maulan Vikri harus mengurangi keegoisan mereka dan lebih melihat pergerakan pemain-pemain lain. Ketiganya masih terlihat agak egois di beberapa pertandingan dan beberapa kali membuang peluang-peluang besar yang didapat.
Irfan Jauhari sebenarnya memiliki penempatan posisi yang baik, namun Ia harus lebih meningkatkan kemampuan untuk finishing touch, “Killer Insting” juga harus terus diasah. Demikian juga denga striker muda Ronaldo Kwateh yang harus memanfaatkan kecepatan yang dimilikinya untuk menerobos pertahanan lawan, seperti yang Ia lakukan ketika gol ke-4 kita ke gawang Filipina. Terobosan Ronaldo memaksa pemain lawan menjatuhkannya di kotak penalty. Itu harus banyak dilakukan olehnya.
Menghadapi Thailand
Timnas U23 harus menghadapi lawan kuat Thailand di semifinal nanti. Apa yang harus dilakukan? Yang pertama pemain-pemain kita tidak boleh ada rasa takut menghadapi Thailand walau diatas kertas Tim Gajah Putih lebih diunggulkan. Banyak para pengamat under estimate dengan Timnas kita, jangan hiraukan pendapat mereka. Bertandinglah dengan keberanian dan fighting spirit.
Thailand kuat namun bukan berarti mereka tak bisa dikalahkan. Malaysia saja bisa mengalahkan mereka, tentu kita juga bisa. Shin Tae-yong harus bisa meyakinkan para pemain kita agar kita bisa berjuang Spartan saat menghadapi Thailand.
Yang menjadi kunci permainan kita saat menghadapi Thailand adalah bagaimana duet Marc Klok dan Ricky Kambuaya bisa menjadi duet lapangan tengah yang bisa mengatur tempo permainan, memotong serangan lawan dari tengah dan memberikan umpan-umpan matang kepada penyerang kita maupun Egy serta Witan. Kita tidak boleh terbawa dengan tempo permainan cepat yang mungkin akan diperagakan oleh pemain Thailand.
Pemain bertahan kita harus lebih konsentrasi hingga akhir pertandingan dan jangan lengah. Asnawi harus membantu pemain bertahan lain dengan fighting spirit yang memang dia miliki. Ronaldo Kwateh bisa dicoba untuk membongkar pertahanan Thailand dengan kecepatan yang dia miliki.
Hilangkan kesalahan-kesalahan mendasar, kurangi umpan-umpan lambung, utamakan umpan terobosan yang mendatar yang tepat sasaran, pergerakan tanpa bola yang efektif tentu juga akan menggangu pemain-pemain bertahan Thailand.
Keep on fighting ‘till the end Garuda Muda!
Penulis adalah Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan pendiri Kanalbola.ID