Wacana tentang BRI Liga 1 akan mulai dihadiri penonton pada awal tahun 2022 tampaknya belum akan terwujud. Pasalnya kehadiran penonton ke stadion masih membutuhkan pertimbangan matang dan diharapkan baru bisa terlaksana di kompetisi 2022-2023.
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno menegaskan bahwa Liga 1 2021/2022 dipastikan tanpa penonton hingga akhir musim.
Pemerintah memang telah memberikan izin Liga 1 bergulir dengan syarat tanpa penonton. Hal ini tentu karena Liga 1 2021/2022 bergulir di tengah pandemi Covid-19, sehingga tanpa penonton jadi pilihan terbaik.
Akhir-akhirnya kasus Covid-19 di Indonesia dinilai cukup menurun, walaupun pemerintah masih menerapkan Pemberlakuka Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Dengan penurunan level PPKM, tentunya diharapkan Liga 1 bisa digelar dengan adanya penonton.
Meski tidak tahun ini, apakah PT LIB membuka peluang Liga 1 2021 ini bisa digelar dengan menghadirkan penonton di stadion?
Berbicara soal peluang menghadirkan penonton di Liga 1 tak dilakukan untuk musim ini.
Sudjarno mengatakan bahwa kajian soal Liga 1 dihadiri penonton itu bukan fokus pada musim ini, tetapi kompetisi musim depan yakni 2022/2023.
“Untuk kompetisi musim yang sedang berjalan ini akan menjadi evaluasi untuk ke depannya,” ujar Sudjarno.
“Itu juga akan jadi bagian daripada kita mencoba menilai bahwa apa pada musim kompetisi berikutnya pada 2022/2023 apakah sudah bisa menghadirkan penonton,” ucapnya.
“Tentukan semua rekomendasi dari pemerintah dan itu yang sedang kami lakukan saat ini,” ujarnya.
Sementara untuk Liga 1 2021 ini Sudjarno menegaskan kompetisi bakal bergulir tanpa penonton hingga akhir musim.
“Kalau untuk musim ini kami masih merekomendasi kompetisi tanpa penonton itu akan berlangsung hingga akhir musim,” kata Sudjarno.
Hal ini sebenarnya tidak lepas juga dari penerapan sistem baru Liga 1 2021/2022.
Menurutnya tidak akan mudah apabila menganut enam seri dan penonton bisa hadir di stadion.
Sebab hal itu nantinya tidak akan adil bagi klub di luar Pulau Jawa jika kompetisi bisa dihadiri penonton dengan jumlah terbatas.
Seperti diketahui, Liga 1 bakal bergulir dengan enam seri dan terfokus di Pulau Jawa.
Apalagi untuk penentuan venue juga bakal ditentukan secara dinamis dan fleksibel, pastinya sangat tidak mudah.
Ditambah lagi, penentuan venue juga tergantung rekomendasi pemerintah.
“Kami tidak ada rencana itu. Karena kalau di tengah jalan ada perubahan-perubahan menghadirkan penonton seperti itu. Jadi menurut kami akan lebih baik mulus saja dulu tanpa penonton,” tuturnya.
“Nah, sambil berjalannya kompetisi itu kami kaji juga untuk musim kompetisi berikutnya bukan musim ini.”
“Tetapi itu semua tetap kembali lagi kepada pemerintah. Kalau pemerintah memberi peluang seperti itu tentu akan kami lakukan,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Madura United, Achsanul Qosasi saat diwawancara dalam channel Youtube Kanalbola.id (https://www.youtube.com/watch?v=0H9H8F1n8kk&t=3s) mengusulkan agar BRI Liga 1 musim ini lebih baik diadakan tanpa penonton ini berdasarkan rasa keadilan bagi klub yang berasal dari luar Pulau Jawa.
“Saya optimis kompetisi ini akan berjalan hingga selesai. Namun untuk kompetisi saat ini Saya harap tetap diadakan tanpa penonton hingga selesai. Jadi kalau penyelenggara mau coba dengan suporter, lebih baik nanti setelah kompetisi 2021 selesai. Karena tidak adil bagi klub-klub yang berasal dari luar Jawa.” Ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro dalam sebuah wawancara dengan Radio Elshinta juga menegaskan agar BRI Liga 1 musim ini diadakan tanpa penonton.
“Selain masalah ketidakadilan dengan klub di luar Pulau Jawa, jika awal tahun dicoba sekian persen penonton, misalnya 25 persen yang hadir juga akan membingungkan para pengurus fan base untuk menentukan siapa saja suporter yang bisa masuk ke stadion. Dan dengan begitu akan sangat memungkinkan berkumpulnya suporter di luar stadion. Dan ini lebih sulit dikontrol. Lebih baik suporter bersabar, jangan sampai liga dihentikan, dan suporter yang akan disalahkan.” Ujar Indro.
(DRO)