Kanal Bola
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto
  • Login
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto
No Result
View All Result
Kanal Bola
No Result
View All Result
Home Legenda

Kurniawan Dwi Julianto Dari Primavera Hingga Sepakbola Malaysia

Ngobrol Bareng Sang Legenda

kanalbol by kanalbol
13 Oktober 2021
in Legenda, Youtube Kanal bolaid
0 0
0
Kurniawan Dwi Julianto Dari Primavera Hingga Sepakbola Malaysia

Kanalbolers, beberapa waktu lalu Kanalbola.id berkesempatan untuk mewawancara seorang legenda sepakbola Indonesia Kurniawan Dwi Julianto. Kurniawan Dwi Yulianto (lahir 13 Juli 1976) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang dimiliki Indonesia.

Biasa bermain sebagai striker, Kurniawan adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa. Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss.

Nah bagaimana pengalaman Kurniawan di Primavera? Berikut wawancara lengkapnya ya.

KanalBola (KB) : Mas Kurniawan bisa diceritakan waktu era primavera, penyeleksiannya seperti apa?

Kurniawan (K): Sekitar tahun 1993 ada Diklat Ragunan. Seleksi tahap pertama belum tahu kalau mau di bawa utk program primavera. Karena untuk timnas U 16, dipersiapkan utk Asian school. Pesertanya itu dari pemain2 Suratin Cup dan Haornas Cup ditambah dari pemain Diklat ragunan, itu tahap pertama. Tahap kedua ditambah lagi seleksi siapa yang lolos tahap pertama, masuk ke tahap kedua berapa bulan berikutnya ditambah pemain-pemain jebolan antar Diklat se-Indonesia, digabung akhirnya ketemulah primavera itu.

KB : Pelaksaaan program itu berapa tahun?

K : Waktu itu kita ada primavera 1 dan primavera 2. Primavera sebelum ke Itali, kita sempet ikut Asian school di Srilanka, ikut kompetisi primavera disana, dan primavera pertama kita dipersiapkan untuk Asian Cup under 19, kalau tidak salah tahun 1994. Asian cup di Jakarta kemudian balik lagi ke Itali, tahun kedua itu Primavera 2 itu udah gabung lagi dengan pemain yang usianya lebih di atas kita, kita waktu itu kan kelahiran 76-75, yang kedua itu ditambah lagi dengan kelahiran 74 dan 73 untuk persiapan pra olimpiade, karena Olimpide di Atlanta tahun 1996. Jadi Primavera itu 2 tahun, tapi saat tahun kedua itu ada lagi adik-adik kita, junior kita itu program Bareti di tempat yang sama

KB: Sebagai peserta program Primavera melihat program seperti itu, apakah efektif untuk membentuk sebuah Timnas ataupun Tim tersendiri?

K : Bagi saya ada plus minus yang kami rasakan. Kalau untuk persiapan  Tim bagus sekali, karena chemistry-nya dapat dan kita belajar untuk membangun atau membentuk sebuah Tim. Kita benar-benar belajar sepakbola yang benar yang kita pahami mulai dari nol di sana. Kemudian, kita belajar menjadi pemain professional yang sadar akan value diri kita. Untuk Tim memang bagus lah. Kalo Tim ini memang dipersiapkan untuk suatu kejuaraan, untuk ada event-event tertentu oke, tapi, menurut Saya dan juga yang kami rasakan, karena kita kan ada 22 pemain , artinya kita akan ketemu teman2 kita juga di tempat itu,  walapun kita jauh dari keluarga, kita jauh dari negara, tapi kita berteman juga dengan orang luar, tapi ada batasnya. Karena kita tetap ada teman2 kita yang satu negara disitu.

Jadi menurut Saya untuk melatih individual mental agak kurang disitu, karena, kita akhirnya berkumpul juga dengan teman2 kita, kalo ada masalah kita masih bisa sharing dengan mereka, kita bisa ngobatin kangen dengan berkumpul dengan mereka. Nah kalo tujuannya untuk mengasah menguji atau menguatkan mentality seorang pemain, kalau saran saya alangkah baiknya  dikirim secara individual,  misalnya si A kirim ke ini (Negara/tim tertentu), si B kirim ke ini, jadi dia betul-betul merasakan how to manage dirinya sendiri, jadi bagaimana kau menghadapi tekanan saat latihan dengan teman-teman baru, dengan orang asing, dan kau notabene sebagai orang luar, kamu harus bisa mengatasi semua pressure yang ada dalam diri kamu, harus memanage waktu makan, waktu istirahat, terus saat tidak perform latian bagaimana bisa memotivate diri sendiri untuk bisa bangkit kembali, itu kalo menurut saya lebih dapatlah untuk  individualnya.

KB: Jadi, kalo sekarang misalnya Egi Maulana Fikri dan beberapa pemain lain yang bermain di Eropa dan Negara Asia lain,  ini lebih baik dibanding dengan kalau ada program seperti Primavera lagi ya?

K : Targetnya apa , mungkin bisa juga kayak Primavera, untuk melatih individual mental karena jauh dari keluarga, jauh dari teman, jauh dari negara, di negara orang, tapi tetap konteksnya mereka sama-sama dengan satu Tim. Tapi kalau yang dilakukan oleh Egi, Witan, bahkan saat di Malaysia, dia benar2 sendiri, nah ini kalau targetnya untuk individual, lebih bagus yang ini. Tapi kalau untuk Tim, mungkin iya, satu Tim dibawa kemana dengan coaching staff atau Official dari sana, jadi kita belajar, dengan standard yang lebih tinggi daripada negara kita misalnya, itu bagus untuk Tim. Tapi kembali lagi target kita ini apa, untuk membentuk Tim suatu event atau untuk individual.

KB: Saya mendengar dulu waktu mas di Primavera, sebenarnya rapor mas Kurniawan ini lebih tinggi dari Del Pierro, itu benar nggak mas?

K : Tidaklah, tapi memang waktu tahun kedua itu di putaran pertama,  Tim kita Primavera itu ada di peringkat 1, di atasnya Juventus kalau tidak salah, dan saya termasuk di deretan top skor juga waktu itu. Dan di Juventus itu Del Pierro sudah main di senior Tim, tapi waktu itu pesaing saya  namanya Cora Ducati dari Juventus juga.

KB: Ketika pulang dari Primavera dan kembali ke Indonesia, perbadaan seperti apa yang dirasakan antara liga di Indonesia dengan Primavera disana mas?

K : Jadi dari Primavera, saya sebenarnya menyadari betul, di Primavera pikiran saya, mindset saya, mulai terbuka, saya melihat kehidupan pemain professional disana seperti apa, itu yang akhirnya menguatkan saya untuk, Oh Gue harus jadi nih pemain professional, karena gue sudah ngorbanin sekolah, keluarga, dan lain2, gue harus dapatin sesuatu dari sepakbola. Jadi mindset kita sudah mulai terbuka, tapi saya benar2 merasakan arti seorang professional itu saat keluar dari Primavera, pindah ke FC Luzern, karena saya disitu sendiri, saya tidak ada teman, apalagi jaman dulu belum ada handphone, belum ada internet, semua saya tampung sendiri, dan itu yang Alhamdulillah bisa menguatkan saya dan saya baru menyadari profesional tuh begini lho, value kita, kita sendiri yang tahu, kalau kita tidak bisa 200 persen dalam bekerja ya wassalam, karena pesaing kita juga tau mereka hidup dari sepak bola dan saat kembali ke Indonesia, mohon maaf bukan mengecilkan atau merendahkan Indonesia, tapi memang saat itu tahap kita masih jauh di bawah mereka, walaupun kita compare dengan Swiss waktu itu.

KB : Apakah Mas pernah lihat di Indonesia ada masalah suap, atau ada yang nawarin mas juga tentang hal itu, pernah ngalamin itu?

K : Kalau di Liga Indonesia saya, Alhamdulillah saya bergabung dengan Tim-tim yang lumayan papan atas seperti Pelita, Persibaya, Persija, PSM, saya nggak pernah menemukan itu, walaupun saya dengar katanya ada, tapi saya belum pernah melihat secara langsung, hanya yang benar-benar saya tahu, waktu di Tim Nasional, waktu kita Piala Asia di Libanon tahun 2000, ada salah seorang  yang mengaku pengusaha kulit di Libanon memberikan bonus saat kita draw lawan Unit Emirat Arab kalau tidak salah, jadi kita dikasih bonus, setelah itu pernah next game kita ada 10 pemain dikumpulkan, kemarin kita draw sudah dikasih bonus, nah hari ini kan pasti kalah, nah jadi tolong ngalah, nah kita tidak mau, kita balikan duit itu, tapi akhirnya orangnya kita laporkan ke Manager waktu itu, orangnya sudah hilang, walaupun tadinya tinggal di satu hotel.

KB : Sekarang kan di Liga Malaysia, apa perbedaan dari Liga Malaysia dan Liga Indonesia secara overall ?

K : Yang pasti aturan disini (Malaysia) lebih ketat, regulasinya jelas, dan no excuse, katakanlah Tim yang belum dibayar gaji, pemain yang belum dibayar gaji, terus ada report, sebelum dibayar, Tim ini tidak boleh bermain, kalau belum dilunasi juga saat Liga jalan pun bisa dikurangi 3 point dan itu sudah terjadi tahun ini kan kena 3 point karena gagal bayar gaji sampai batas yang ditentukan, walaupun akhirnya jalan dan bisa dilunasi juga, tapi sudah terlanjur dipotong. Terus aturan2nya tidak bisa diakali

KB : Jadi ada beberapa yang mesti dicontoh dari sana ya mas?

K : Ya walaupun misalnya kalau atmosfer sepakbola-nya, memang Indonesia tidak ada duanya, kayak suporter semuanya kan.

(DRO)

kanalbol

kanalbol

Next Post
Francesco Totti : Sepakbola Berubah Dari Cinta Ke Industri

Francesco Totti : Sepakbola Berubah Dari Cinta Ke Industri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Petualangan Si Kabol 14 Coach Justin : Fans MU Paling Banyak Fans Kardusnya

Petualangan Si Kabol 14 Coach Justin : Fans MU Paling Banyak Fans Kardusnya

20 Agustus 2021
Ngobrol Bola Bareng Budiman Sudjatmiko, Dari Sepak Bola Spanyol Hingga Indonesia

Ngobrol Bola Bareng Budiman Sudjatmiko, Dari Sepak Bola Spanyol Hingga Indonesia

28 November 2021
Italia, 11 Tahun Kemudian

Italia, 11 Tahun Kemudian

18 Juli 2021
Nostalgia Galatama

Nostalgia Galatama

2 Mei 2021
UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

0
ilustrasi istimewa

Rumor Transfer : Kopites Pilih Mbappe, Sancho Atau Salah?

0
XTEN, Perusahaan Apparel Lokal Yang Semakin Harumkan Nama Indonesia

XTEN, Perusahaan Apparel Lokal Yang Semakin Harumkan Nama Indonesia

0

Saatnya Bangun Industri Sepakbola Yang Lebih Adil

0
UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

11 Januari 2023
Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

28 Desember 2022
Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan  Dalam Bisnis Sepak Bola

Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan Dalam Bisnis Sepak Bola

28 Desember 2022
MESSI DAN MBAPPE

MESSI DAN MBAPPE

18 Desember 2022

Recommended

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

11 Januari 2023
Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

28 Desember 2022
Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan  Dalam Bisnis Sepak Bola

Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan Dalam Bisnis Sepak Bola

28 Desember 2022
MESSI DAN MBAPPE

MESSI DAN MBAPPE

18 Desember 2022
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat Penggunaan
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

© 2021 Kanal Bola - Designed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto

© 2021 Kanal Bola - Designed by Tokoweb.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In