Leeds United resmi memecat Marcelo Bielsa dari kursi kepelatihan tim. Pemecatan Bielsa menyusul hasil negatif Leeds United dalam beberapa pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Di ajang Liga Inggris saja, The Peacocks tercatat belum meraih kemenangan dari enam pertandingan terakhir. Tidak hanya itu, mereka juga sudah tersingkir dari dua turnamen lain yakni Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Bielsa sendiri memulai kiprahnya sebagai pelatih Leeds United pada tahun 2018. Pelatih asal Argentina itu mampu membawa tim berjuluk The Whites itu kembali ke kasta teratas Liga Inggris pada musim 2020-2021.
Torehan itu dicapai Bielsa setelah Leeds United terakhir kali berada di kasta teratas pada musim 2000-2001. Namun demikian, performa Leeds United di kasta teratas justru tidak sesuai dengan harapan.
Nasib Leeds berubah drastis ketika musim 2021/22 dimulai pada pertengahan Agustus tahun lalu. Pada pekan perdana, mereka mendapatkan kekalahan memalukan dari Manchester United dengan skor telak 1-5.
Leeds harus menunggu sampai pekan ketujuh untuk meraih kemenangan perdananya, itupun berasal dari Watford yang berstatus tim promosi. Leeds cuma meraih tiga kemenangan sebelum pergantian tahun ke 2022.
Secercah harapan terlihat pada dua pekan perdana Premier League di bulan Januari karena Leeds meraih kemenangan beruntun atas Burnley dan West Ham. Setelahnya, mereka terus menelan hasil-hasil buruk
Kalvin Phillips dkk cuma memperoleh satu poin dari enam laga terakhirnya. Pada akhir pekan kemarin, Leeds dipaksa bertekuk lutut oleh Tottenham dengan skor 0-4. Hanya selang beberapa hari setelah dibantai Liverpool 0-6.
Bielsa Sang Idealis
Marcelo Bielsa, adalah salah seorang pelatih yang memang selalu menerapkan sepak bola menyerang dimanapun dia melatih. Sebut saja saat melatih Espanyol, Argentina, Chile, Lazio maupun Leeds United sendiri, tim-tim tersebut memperlihatkan permainan menarik dengan mengandalkan penyerangan.
Bielsa seolah tak peduli dengan pemain-pemain yang dimilikinya, apakah memiliki kapasitas atau tidak dengan permainan yang diterapkannya. Medali emas pertama sukses Argentina raih saat berada di bawah asuhan Bielsa, tepatnya pada Olimpiade 2004 yang diselenggarakan di Athena. Pasukan Bielsa keluar sebagai juara setelah menang tipis atas Paraguay di final berkat gol tunggal Carlos Tevez di babak pertama.
Masuknya Bielsa ke Leeds berhasil membuat klub tersebut kembali merasakan liga tertinggi di Inggris. Bahkan permainan pertamanya cukup mengejutkan ketika menghadapi juara bertahan Liverpool dengan permainan menyerangnya berhasil mengimbangi permainan pasukan Jurgen Klopp tersebut meskipun akhirnya kalah tipis 4-3.
Permainan impresifnya berlanjut ke pertandingan-pertandingan selanjutnya hingga akhirnya menduduki peringkat ke-9 diakhir musim. Hasil yang cukup baik bagi klub yang memiliki status promosi.
Permainan menyerang dari Bielsa sangat enak untuk dilihat, namun kualitas pemain yang ada di Leeds United memang memiliki keterbatasan untuk bisa konsisten sepanjang musim, ini terlihat di musim kedua yang terlihat keteteran apalagi jika menghadapi tim-tim yang memiliki kualitas penyerang yang sangat bagus seperti Manchester United, Liverpool ataupun Tottenham Hotspurs. Namun Bielsa berani mengambil resiko kebobolan banyak gol, dengan tetap bermain menyerang.
Apalagi kualitas pemain bertahannya memang kurang bagus sehingga tim-tim tadi benar-benar mampu meluluh lantahkan Leeds dengan banyak gol. Dan itu yang akhirnya membuat keluarnya surat pemecatan bagi Bielsa.
Bagi pecinta sepak bola menyerang, hal ini tentu sangat menyedihkan karena saat ini sudah jarang menemukan pelatih yang memiliki idealisme seperti Bielsa. Selamat jalan Bielsa, sukses selalu untuk anda!
(DRO)