Tangis emosional Luis Suarez pecah selepas peluit panjang di Jose Zorrilla Stadium. Hal tersebut menandakan Atletico Madrid memastikan diri menjadi juara La Liga Spanyol, meninggalkan saingan terdekat mereka Real Madrid dengan selisih 2 poin. Luis Suarezpun menjadi penentu kemanangan dengan goalnya pada menit ke 67, dan membuat Atletico membalikan keadaan menjadi 2-1 melawan tuan rumah Valladollid.
Luis Alberto Suárez Díaz, nama lengkap pemain kelahiran Uruguay 34 tahun lalu ini memang merasakan kehidupan bak telenovela, dianggap “Bad Boy” di dunia sepak bola, hingga dianggap sebagai “Musuh bersama” media-media Inggris. Kerap melakukan tindakan-tindakan kontroversial. Sudah ada tiga pemain lawan yang pernah digigitnya, Otman Bakkal, Branislav Ivanovic, dan Giorgio Chiellini. Dua nama terakhir menjadi korban Suarez yang paling diingat. Penyerang berusia 33 tahun itu menggigit Ivanovic saat duel Liverpool vs Chelsea di ajang Liga Inggris musim 2012/13. Dalam laga tersebut, Liverpool, klub yang dibela Suarez, kalah 1-2. dari Chelsea.
Setahun setelahnya, Luis Suarez melakukan aksi serupa. Kali ini, bek Timnas Italia, Giorgio Chiellini yang menjadi korbannya. Ketika itu, Suarez bersama Uruguay melakoni pertandingan pamungkas di Piala Dunia 2014 Grup D melawan Italia.
Luis Suarez menggigit Chiellini pada menit ke-79 karena merasa kesal. Suarez tertangkap kamera menggigit bahu Chiellini. Lucunya Suarez malah terjatuh kesakitan dan memegangi giginya. Wasit Marco Antonio Rodriguez tak melihat insiden tersebut, meski Chiellini memperlihatkan bekas gigitan Suarez di bahunya.
Setelah mengigit Chiellini, FIFA memutuskan Suarez bersalah dan dia dilarang bermain dalam sembilan laga internasional. Dilansir dari Independent, ini adalah sanksi penangguhan pertandingan terberat yang pernah ada dalam sejarah Piala Dunia. Selain itu, Saurez juga mesti membayar denda berkisar 66 ribu pound sterling.
Selain masalah gigitan tersebut, Suarez juga pernah dijatuhkan hukuman oleh FA, PSSInya Inggris karena dianggap melakukan tindakan rasis terhadap pemain Manchester United, Patrice Evra.
FA mengganjar Suarez dengan larangan bermain sebanyak delapan pertandingan, dan didenda sebesar 40 ribu poundsterling atau sekitar Rp 500 juta.
Insiden itu terjadi saat Liverpool kontra Manchester United di Anfield dalam lanjutan Liga Primer Inggris 15 Oktober lalu. Evra mengklaim bahwa Suarez menyebut dirinya dengan kata “negro” sebanyak 10 kali di laga itu.
Sejak kejadian itu Suarez menjadi bulan-bulanan oleh media Inggris. Sehingga meski mencintai klubnya Liverpool, Ia pun tidak tahan dan akhirnya meminta dirinya dijual ke Barcelona.
Di Barca, adalah puncak prestasi bagi Suarez. Ia merupakan salah satu andalan Barcelona sejak dibeli dari Liverpool pada 2014. Striker Uruguay itu mampu membuat 198 gol untuk Blaugrana, serta mempersembahkan empat titel Liga Spanyol dan satu trofi Liga Champions ke Camp Nou. Sebuah prestasi yang membuatnya menjadi pujaan bagi fans Barca diseluruh dunia bersama mega bintang Lionel Messi.
Kedatangan Ronald Koeman di Barcelona mengubah nasib Suarez di Catalunya. Pelatih Belanda itu tidak memasukkan eks penyerang Ajax Amsterdam tersebut ke dalam rencananya. Dan Suarezpun dicampakkan!
Alhasil, Luis Suarez pun terdepak dari Barcelona dan dilego ke Atletico Madrid pada awal musim 2020/2021. Los Colchoneros menebusnya dengan banderol 6 juta euro saja.
Suarez sangat kecewa dengan keputusan Barcelona yang telah menyingkirkannya. Oleh karena itu, dia mencari penebusan di Atletico dan ingin membuktikan jika dirinya belum habis.
Pada laga debutnya bersama Atletico, Suarez langsung mencetak brace dan mengantarkan timnya menang 6-1 atas Granada. El Pistolero kemudian menjelma menjadi andalan Los Rojiblancos di sepanjang musim ini.
Total 21 gol berhasil dibukukan Suarez hingga akhir musim ini. Satu golnya ke gawang Real Valladolid pada Sabtu (22/5/2021) malam WIB, memastikan Atletico merengkuh trofi juara Liga Spanyol 2020/2021.
Luis Suarez menangis dalam kebahagiaan, karena Ia berhasil membuktikan Barcelona telah melakukan kesalahan dengan mendepaknya.
Kedepannya, apakah Luis Suarez juga akan kembali membuktikan dirinya bisa berhasil di tanah Inggris dan membungkam media-media Inggris yang telah memusuhinya?
Kita tidak tahu.
Mengutip kata-kata terkenal dari Che Guevara
Hasta La Victoria Siempre Luis Suarez
(DRO)