Di 2021, pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Tapi publik penggemar sepakbola mulai bergeliat. Gembira karena dimanjakan dengan dua turnamen tingkat dunia, pasca berakhirnya kompetisi Liga masing-masing negara Eropa.
Di 2021, memang bukan Piala Dunia, tapi kekhasan dan permainan kelas dunia tetap sedap dipandang mata. Karena ada Euro 2020, yang mestinya digelar pada 2020 tapi situasi pandemi yang parah membuat turnamen di Benua Biru batal. Mundur setahun ke 2021. Satu lagi Copa America. Ini pertandingan olah bola khas Amerika Latin. Digelar di Brasil selama 13 sampai 10 Juli 2021.
Bila Euro ada 24 negara, Copa America ada 10 negara. Lebih sedikit, tapi kualitas gocekannya siapa tak kenal Goyang Samba, Dansa Tango, dan lainnya?
Mestinya, Conmebol, alias Federasi Sepakbola Amerika Selatan menunjuk Argentina dan Kolombia sebagai tuan rumah. Tapi kedua negara tak sanggup lantaran masih pandemi. Brasil bukannya tak kena pandemi. Apalagi di negeri berpenduduk terbesar keempat di dunia ini, pandemi sempat jadi catatan WHO.
Tapi, sudahlah, kita ke sepakbola dulu. Kita yakin Brasil tak gegabah. Protokol kesehatan pasti sudah siap. Apalagi vaksinasi berjalan lancar di sana.
10 negara terbagi dalam 2 grup, yang akan berlaga mulai Senin dinihari nanti waktu Indonesia, atau petang waktu Brasil. Ada Brasil, pastinya, di Grup B. Di grup ini ada Kolombia, Venezuela, Ekuador dan Peru.
Di grup A, unggulannya jelas Argentina. Ditemani Bolivia, Uruguay, Chile, Paraguay. Brasil menyediakan lima stadion untuk turnamen ini. Tapi satu stadion khusus untuk final, yakni Estadio do Maracana atau Stadion Maracana di Rio de Janeiro yang baru dipakai pada 10 Juli mendatang.
Dengan dunia yang masih prihatin karena pandemi, para negara dengan tradisi bola yang kuat tetap menggelar pertandingan. Demi menunjukkan prestasi masing-masing negara. Sebagai mesin pemanas persiapan Piala Dunia 2022, tahun depan.
Dan kita yang penggila bola, di 2021, di masa vaksinasi, proses upaya pemulihan dari pandemi dilakukan, tetap harus menjaga protocol kesehatan. Di Indonesia, kita betul-betul bisa punya alasan untuk tetap diam di rumah. Sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Sambil dimanjakan, menikmati para maestro mengolah bola. Sebelum kembali bertanding membela klub di Liga negara masing-masing.