Sebagian besar Juventini mungkin mengidolakan Del Piero dan tak menolak jika di masa lalu menganggap Juve adalah Del Piero dan Del Piero adalah Juventus, namun setelah kepergiannya fans sadar bahwa Juventus tidak hanya Del Piero dan Del Piero adalah salah satu bagian terbesar dari Juventus.
Meski sulit untuk menerima kepergiannya namun Juventini menjadi semakin dewasa, fanatisme terhadap seorang pemain mungkin ada batas masanya, tapi cinta untuk club jauh lebih bertahan lama tak terbatas.
Del Piero banyak memberikan pelajaran ketika aktif sebagai pemain & ketika harus pergi meninggalkan Juventus. Itulah sosok pemain yang besar dengan jiwa yang besar dengan selalu memberi makna & kesan terbaik bagi fans. Selain menjadi pemain ia adalah seorang fans sejati. Tak bisa dipungkiri tanpa kehadirannya lagi, Juve seperti kehilangan roh & menjadi tim lain.
Tapi di sisi lain ia seakan mengajarkan kepada fans bahwa setiap pemain yang bermain untuk Juventus layak untuk dihargai & dicintai (mendapatkan fans). Ia sadar bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan & ada masanya kesempatan itu akan berakhir. Seperti ketika ia menolak memensiunkan nomer punggung 10 Juventus & ingin melihat pemain lain bisa mewujudkan mimpi mereka untuk memiliki kesempatan mengenakannya.
Del Piero menyiratkan bahwa ia memiliki rekan seperjuangan bukan bekerja sendiri & terlalu berlebihan jika fans terlalu mengidolakannya secara terus menerus. Sehingga fans sampai saat ini menilai Juventus adalah rumah & para pemain yang ada di dalamnya adalah keluarga yang tak jauh lebih besar dari rumah itu sendiri.
Kerendahan hati itu mengajarkan kebersamaan tim di saat senang & terjatuh. Hingga fans tak hanya mengidolakan Del Piero tapi juga rekan-rekannya seperti Trezeguet, Camoranesi, Nedved, Buffon, hingga mampu menerima bintang-bintang muda penerusnya saat ini seperti Paulo Dybala & Federico Chiesa.
Alessandro Del Piero saat ditawari untuk meninggalkan Juventus demi Uang
“Saat aku sedang berbincang dengan keluargaku di rumah, pada malam beberapa minggu setelah kami (Juventus) dipaksa untuk turun kasta (Calciopoli 2006). Aku menerima telepon dari Zidane,” Ujar Del Piero.
Ia mengaku, Zidane sudah mencoba menghubunginya dan berkata
“Alex, aku telah mendengar semuanya, aku turut bersedih atas apa yang terjadi pada Juventus, Tapi apakah kau sungguh-sungguh dengan keputusanmu untuk bertahan? Aku tidak pernah membayangkan pemain sepertimu bermain di kasta kedua, kau terlalu besar untuk berada di Serie B,” Ujar Zidane kepanya.
“Aku telah berbicara dengan pelatih baru kami (Fabio Capello), dan dia sangat ingin membawamu, Gigi (Buffon) dan juga Pavel (Nedved) bergabung dengan tim ini. Datanglah ke Madrid! Kau akan meraih segalanya disini, dan tentu dengan gaji yang jauh lebih besar. Kami semua akan sangat senang menyambutmu.” Tambah Zidane.
Lalu bagaimana jawaban Del Piero atas undangan Zidane tersebut? “Aku sangat menghormatimu, aku menghargai penawaranmu dan juga semua pemikiranmu. Tapi aku tidak lebih besar dari Juventus, dan tentu saja Juventus jauh lebih tidak pantas untuk berada di Serie B. Maafkan aku Zizou!
Aku tidak akan meninggalkan Juventus sampai kapanpun, kecuali jika tim ini sendiri yang menginginkan aku untuk pergi. Ini bukan hanya tentang trofi ataupun gaji, tapi ini tentang cinta antara aku dan Juventus.” Ujarya kepada Zidane.
“Dengarkan aku Zizou! Juventus telah membawaku saat aku masih muda, dan kini saatnya aku membawa Juventus kembali. Aku akan tetap di sini, bertahan hingga akhir, dan dengan bangga mengenakan kostum kebesaran hitam-putih. Aku tidak peduli meski harus bermain tanpa gaji sekalipun.” Tambahnya.
Setelah itu, Zizou meminta maaf kepadanya dan menghormati semua keputusan Del Piero.
Sir Alex Fergusonpun menginginkannya
Sir Alex Ferguson, Pelatih legendaris Manchester United mengaku Del Piero adalah satu-satunya orang yang akan membuatnya melakukan kegilaan. Setelah pertandingan Liga Champions antara Manchester dan Juventus di mana dia telah membuat setengah pertahanan gila. Ryan Giggs dan Gary Neville datang kepada Fergie dan meminta Fergie untuk membelinya dengan segala cara, karena seseorang seperti itu akan membuat Manchester United memenangkan segalanya selama beberapa dekade.
Kemudian Fergiepun menghubungi manajemen Juventus. Namun ternyata Del Piero menolak, bahkan sebelum mendengarkan proposal yang dikirimkan oleh Manchester United, Ia mengatakan kepada bahwa Juventus adalah tempat terbaik untuk berada dan bahkan jika dia menghormati Manchester United dia tidak akan pernah bisa mengkhianati warna Bianconeri.
Menurut Fergie, Del Piero adalah juara di dalam dan di luar lapangan. Dalam periode itu, Real Madrid juga ada di sana dan mengingat peristiwa yang melibatkan Juventus, Fergie membayangkan bahwa antara United dan Galacticos akan ada lelang untuk memenangkannya. Fergie juga meneleponnya secara langsung, menghindari berbicara dengan Juventus dan mengatakan : “Alex, kuharap kau ada di United,” kata Fergie kepadanya.
“Anda akan menjadi bintang tim dan bersama-sama kami akan memenangkan segalanya. Jangan dengarkan Real Madrid dan datanglah ke sini.” Tambah Fergie.
Namun Piero tertawa dan menjawab: “Tuan, Anda tahu bahwa tidak ada yang berubah sejak bertahun-tahun yang lalu. Juventus dalam masalah dan saya memiliki kewajiban untuk membantu mereka. Saya tidak bisa menjadi pengecut.”
Memori Marcello Lippi, sang legenda kepelatihan Juventus dan timnas Italia, tentang bagaimana Alessandro Del Piero terpilih sebagai kapten Juve
Suatu hari untuk menentukan siapa yang pantas menjadi kapten tim, pelatih legendaris Juventus Marcello Lippi mengadakan referendum di ruang ganti tim, dan meminta semua pemain menulis di selembar kertas untuk menuliskan nama kapten yang mereka inginkan.
Setelah pemungutan suara selesai, 22 dari 25 suara memilih Alessandro Del Piero. Saat itu Lippi mendengar pintu ruang ganti terbuka, dan ketika pintu terbuka, Gianni Agnelli memasuki ruang ganti. Ia menyapa semua orang dan menoleh kepada Lippi dan berkata,
“Marcello yang terhormat, saya tahu Anda sedang memutuskan untuk memilih kapten tim berikutnya, tetapi saya ingin memberi tahu Anda bahwa Anda tidak perlu lagi memilih kapten, karena Alessandro akan menjadi kapten barunya.”
Lippipun tersenyum dan menjawab, “Pengacara [Agnelli], lihat nama yang saya tulis di papan tulis, saya menulis Del Piero”.
Saat itulah Alex memeluk semua orang satu per satu, lalu menoleh ke Agnelli dan berkata dengan penuh percaya diri :
“Saya tahu betapa Anda menghormati saya, saya berjanji kepada Anda akan memimpin tim ini selama yang Anda inginkan”
Pengacara lalu tersenyum dan menjawab dengan suara rendah : “Nak, Anda telah memimpin tim ini selama bertahun-tahun. Saya percaya bahwa ketika Anda berhenti melakukan ini, saya tidak akan berada di sini lagi, tetapi ketahuilah bahwa saya akan selalu melihat Anda.”
Pada 24 Januari 2003 Gianni Agnelli meninggal dunia dan Del Piero masih menjabat sebagai kapten Juventus.
(DRO)