“Selamat kembali ke rumah, Max! Massimiliano Allegri sekali lagi menjadi manajer Juventus. Allegri menemukan kembali bangku cadangan yang ia sangat kenali, klub yang ia cintai dan juga mencintainya, sebab hari ini sebuah perjalanan baru dimulai bersama, menuju tujuan-tujuan baru,” ungkap pernyataan resmi Juventus saat kembali menggunakan jasa Allegri menggantikan Andrea Pirlo.
Harapan terhadap kembalinya Allegri tentu terbersit bagi para pecinta Juventus karena Allegri jelas bukan sosok asing buat Juventus yang kehilangan dominasinya di Seri A Italia setelah dihentikan Inter Milan. Ia lima musim melatih La Vecchia Signora sedari 2014-2019, melalui 271 pertandingan di seluruh ajang dengan catatan 191 kemenangan, 43 imbang, dan 37 kekalahan.
Bersama Allegri, Juventus menegaskan dominasi di Liga Italia dengan memenangi lima Scudetto beruntun, plus empat Coppa Italia. Allegri dan Juventus juga bahu-membahu hingga sukses mencapai final Liga Champions di dua kesempatan, kendati selalu kandas.
Kegagalan memenangi Liga Champions itu pula yang diyakini menjadi alasan manajemen Juventus mencopotnya. Allegri digantikan Maurizio Sarri, yang cuma bertahan semusim sebelum digantikan oleh Pirlo, yang juga cuma tahan satu tahun.
Pada kenyataannya di 2 pertandingan Serie A yang telah dijalani, tangan dingin Allegri belum terasa. Dan ini cukup meresahkan bagi para Juventini. Pasalnya Juventus kembali terpeleset di pertandingan giornata kedua Serie A musim 2021/22. Berhadapan dengan Empoli, Juventus malah tumbang dengan skor 1-0. Di laga ini para penyerang Juventus kesulitan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Allegri buka suara terkait kekalahan timnya melawan Empoli. Ia mengakui bahwa timnya terlalu grusa-grusu sehingga mereka kalah dari Empoli. Allegri mengakui bahwa timnya tidak tampil dengan maksimal dengan laga ini. “Saya rasa pemain kami mengawali laga dengan bagus,” buka Allegri.
Menurut Allegri, skuat Juventus panik saat mereka kebobolan. Sehingga mereka bermain terlalu tergesa-gesa sehingga mereka gagal mencetak gol.
“Kami kebobolan di kesalahan pertama yang kami lakukan di laga ini. Setelah itu kami bermain terlalu tergesa-gesa setelah itu,”
“Kami seharusnya bermain dengan lebih tenang di laga ini. Kami harus bermain sebagai sebuah tim dan tidak mencoba individualis untuk memecahkan masalah yang ada,”
Allegri juga menilai ada satu masalah mengapa permainan Juventus masih belum optimal hingga giornata kedua. Ia menyebut bahwa timnya masih belum memiliki chemistry yang bagus sehingga ia berharap situasinya bisa segera diatasi.
“Kami harus memperbaiki kesolidan tim kami. Namun dua laga ini akan menjadi pelajaran yang bagus bagi kami. Kami memiliki skuat yang kuat dan perlahan tapi pasti kami akan menyatu,” ujarnya.
Dikaitkan Dengan Kepergian Ronaldo
Alhasil banyak yang menyangkutpautkan hasil ini dengan kepergian Cristiano Ronaldo ke Manchester United. Ketika disinggung mengenai hal ini, begini jawaban Allegri. “Saya tetap optimistis bahwa kami bisa melalui ini tanpa Ronaldo,” ujar Allegri. Allegri menilai wajar jika Ronaldo disinggung-singgung usai Juventus kesulitan mencetak gol. Ia menilai Ronaldo memiliki dampak yang besar selama ia berkarir di Juventus dan wajar jika timnya merasa kehilangan.
“Cristiano menghabiskan tiga tahun di Juventus. Ia mencetak banyak gol dan ia pemain yang luar biasa,”
Move On
Allegri berharap bahwa Juventus bisa lekas move on dari Ronaldo. Ia yakin timnya punya segala yang dibutuhkan untuk menggantikan peran Ronaldo.
“Saya rasa kami tidak perlu memikirkan Ronaldo lagi ke depannya. Saya memiliki tim yang bagus,”
“Kami hanya perlu menyadari bahwa kami tidak bisa tampil dominan di setiap pertandingan. Kami harus bekerja keras bersama dan itu akan membantu kami di masa depan,” ujarnya.
Papan Bawah
Kekalahan ini membuat Juventus berada di papan bawah klasemen sementara Serie A. Mereka menempati peringkat 13, di mana mereka hanya mengoleksi satu poin dari dua laga.
(DRO)