Thailand, tidak bisa dipungkiri masih menjadi tim terbaik di Asia Tenggara dalam urusan sepak bola terutama dalam pagelaran Piala AFF. Dari 12 penyelenggaran turnamen tersebut, Thailand berhasil menjadi juara terbanyak yakni sebanyak 5 kali. Meskipun kedigdayaan mereka mulai terusik dengan meningkat pesatnya performa dari Vietnam, bahkan dalam ranking FIFA pun Vietnam mampu melewati Thailand, namun negeri Gajah Putih tersebut masih dianggap yang terbaik di Asia Tenggara.
Pada pertandingan semifinal Piala AFF kali ini, dua tim teratas Negara Asia Tenggara itupun harus berhadapan dalam dua leg. Leg pertama diluar segala kontroversi yang terjadi, Thailand mampu mengatasi permainan Vietnam dengan dua gol tanpa balas. Sementara di leg kedua, Vietnam gagal membalikkan keadaan dan hanya mampu bermain imbang 0-0. Sehingga Thailand yang dipastikan lolos ke partai puncak dan akan menghadapi Indonesia yang sehari sebelumnya mengalahkan tuan rumah Singapura dengan agregat 5-3 setelah melalui pertandingan dramatis 4-2 di leg kedua dan imbang 1—1 di leg pertama.
Perjalanan menuju Final
Indonesia dan Thailand berhasil memastikan lolos ke final Piala AFF 2020 (Piala AFF 2021). Berikut perjalanan Indonesia dan Thailand di Piala AFF 2020. Indonesia berhasil mengoleksi empat kemenangan dan dua hasil imbang dalam perjalanan menuju final Piala AFF 2020. Indonesia sukses mengawali perjuangan di Piala AFF 2020 dengan kemenangan 4-2 atas Kamboja pada laga perdana Grup B yang digelar di Stadion Bishan, Singapura, pada 9 Desember. Pada laga kedua, Indonesia juga kembali menang dengan skor telah 5-1 atas Laos, pada 12 Desember.
Kemudian di laga ketiga Grup B, Indonesia berhasil menahan juara bertahan Vietnam dengan skor 0-0. Lalu, pada laga pamungkas Grup B pasukan Shin Tae Yong sukses menghancurkan Malaysia 4-1. Hasil ini membawa Indonesia melangkah ke semifinal Piala AFF sebagai juara Grup B.
Sementara itu, Thailand sukses menyapu bersih empat pertandingan Grup A Piala AFF dengan kemenangan. Di Grup A, Tim Gajah Putih berhasil mengalahkan Timor Leste (2-0), Myanmar (4-0), Filipina (2-1), dan Singapura (2-0).
Bagaimana peluang Indonesia menghadapi Thailand di Final?
Banyak pengamat yang menganggap Timnas Indonesia akan kesulitan dalam menghadapi Thailand di Final karena kualitas pemain-pemain Thailand. Namun secara pribadi, jika boleh memilih lawan yang dihadapi Timnas Indonesi antara Thailand dan Vietnam, saya memang lebih suka jika Timnas kita akan berhadapan dengan Thailand. Kenapa? Oke kita kupas satu persatu.
Indonesia tentu akan dianggap sebagai tim under dog saat menghadapi Thailand, dan ini tentu akan menguntungkan para pemain timnas kita agar bisa lebih lepas saat bermain melawan mereka. Berbeda ketika melawan Singapura di semifinal, karena boleh dikatakan tim kita memiliki level yang sama, maka terlihat pemain-pemain kita memiliki beban berat dan harus menang sehingga terlihat dalam permainan terutama dalam leg kedua, pemain tidak bermain lepas. Apalagi saat Singapura bermain dengan 9 orang, timnas kita merasa berada diatas angina sehingga malah lengah dipertahanan. Beruntung Nadeo berhasil menghalau penalty, setelah itu pemain kita bermain lebih percaya diri sehingga menang pada perpanjangan waktu.
Nah, posisi underdog ini akan bisa membuat pemain kita bermain tanpa beban sehingga diharapkan dapat mengeluarkan seluruh kemampuan mereka. Sebaliknya Thailand memiliki beban yang lebih karena merasa level mereka berada diatas Indonesia. Tapi ini pertandingan Final, semua bisa terjadi. Meskipun dilaksanakan dalam 2 leg. Timnas kita harus memanfaatkan kekuatan mental dalam 2 leg.
Kenapa saya lebih memilih melawan Thailand dibanding Vietnam? Karena Vietnam lebih memiliki kecepatan, sementara kekuatan kita juga dari kecepatan pemain-pemain kita. Kalau berkaca pada pertandingan di fase group melawan Vietnam, pemain-pemain kita terpaksa bermain “Parkir bus” dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan counter attack yang cepat, karena pemain-pemain Vietnam juga memiliki kecepatan untuk menutup pergerakan pemain-pemain kita. Dan minimnya peluang tersebut tentu minim juga kemungkinan untuk mencetak gol. Posisi parkir bus tersebut tentu akan riskan, karena jika kebobolan maka mental pemain bisa menjadi drop.
Berbeda dengan Vietnam, Thailand memang memiliki pemain yang memiliki skill individu yang sangat baik dan mumpuni, namun mereka tidak secepat pemainpemain Vietnam, sehingga pemain-pemain kita sangat mungkin melakukan counter attack yang cepat dan membahayakan pertahanan Thailand.
Kita memiliki pemain-pemain cepat yang bisa saja membahayakan seperti Irfan Jaya, Witan Sulaiman, Asnawi, Ricky Kambuaya dan beberapa pemain lainnya. Dengan catatan, Irfan Jaya harus mengurang keegoisannya seperti yang ditunjukan saat melawan Singapura. Dia harus lebih cermat melihat posisi teman-temannya yang berdiri lebih bebas untuk dapat mencetak gol.
Egy Maulana Vikri juga bisa menjadi kunci permainan Indonesia, skill individu Egy bisa dimanfaatkan untuk membuka pertahanan Thailand dan memberi umpan manis manja kepada teman-temannya. Evan Dimas meski beberapa pertandingan terakhir tidak menjadi starter, namun umpan-umpan matangnya bisa menjadi terobosan-terobosan bagi pemain-pemain depan kita.
Sementara barisan pertahanan kita tentu akan diuji habis-habisan oleh penyerang Thailand. Oleh karena itu, kecerobohan-kecerobohan seperti yang terjadi saat melawan Singapura tidak boleh terjadi lagi. Kita tidak boleh bermain terburu-buru, harus sabar dan memainkan umpan cepat dari kaki ke kaki. Jangan terlalu banyak melakukan dribel, karena kemungkinan Thailand akan melakukan tekanan tinggi kepada kita. Jangan pula terlalu banyak melakukan permainan long ball, karena itu tidak terlalu efektif, selain karena kurangnya postur tubuh pemain kita, umpan-umpan long ball kita juga tidak terlalu akurat.
Yang terpenting di Final nanti, pemain-pemain kita harus memiliki Fighting Spirit tinggi. Karena dengan itu kita tentu akan berjuang abis-abisan. Dan kita juga harus memilik rasa percaya diri yang tinggi, jangan merasa rendah diri dihadapan Thailand. Dan terakhir, menjalankan kedisiplinan untuk mengikuti instruksi dari Shin Tae-yong.
Jika semua itu dapat dijalankan dengan baik, tentu tidak mustahil kita dapat merebut Piala AFF untuk pertama kalinya dan mengalahkan Thailand dalam dua leg.
Penulis adalah Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Pendiri Kanalbola.ID