Kanal Bola
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto
  • Login
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto
No Result
View All Result
Kanal Bola
No Result
View All Result
Home Catatan Sepakbola Ignatius Indro

Berkaca Pada Kasus Mason Greenwood

Catatan Sepak Bola Ignatius Indro

kanalbol by kanalbol
9 Februari 2022
in Catatan Sepakbola Ignatius Indro
0 0
0
Berkaca Pada Kasus Mason Greenwood

Mason Greenwood harus diakui sebagai salah satu talenta terbaik yang dimiliki dan dihasilkan oleh akademi Manchester United. Ia memiliki kecepatan diatas rata-rata dan memiliki naluri mencetak gol yang bagus ketika berada didaerah kotak penalti lawan.

Meskipun kritik tajam sering ditujukan kepada dirinya karena dianggap terlalu egois, beberapa kali Ia lebih berusaha menembak langsung dibanding memberikan bola kepada teman yang lebih bebas dan berujung pada gagalnya Setan Merah mencetak gol.

Sempat menjadi trio yang menakutkan bersama Marcus Rashford dan Anthony Martial di lini depan Manchester United, namun ketajaman trio tersebut malah menghilang. Namun Greenwood tetap mampu menjadi andalan baik saat masih dilatih oleh Ole maupun saat sudah dilatih oleh Rangnick. Namun keegoisan Greenwood menyebabkan semakin tajam kritik yang diterima olehnya.

Bahkan ketika Anthony Martial dipinjamkan ke Sevilla Januari lalu, fans Setan Merah di media sosialpun menyayangkan keputusan tersebut karena lebih memilih meminjamkan Greenwood dibanding Martial untuk lebih belajar menghilangkan keegoisan, dan lebih berbagi kepada rekannya yang lebih bebas dan menghasilkan gol.

Beberapa waktu kemudian terjadi kehebohan di media sosial Mason Greenwood dinyatakan melakukan kekerasan fisik terhadap pacarnya, Harriet Robson yang mengunggah foto bukti tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh pemain berusia 20 tahun itu.

Lewat postingan di Instagram Story-nya hari Minggu, 30 Januari 2022, Harriet Robson mengaku menerima kekerasan fisik dari Greenwood lewat foto-foto luka di tubuhnya. Ia juga menunjukkan kondisi wajahnya dengan mulut penuh dengan darah yang mengucur ke seluruh badan serta luka lebam pada tangan dan kakinya.

Harriet mengaku bahwa hal tersebut adalah perbuatan Mason Greenwood.

“Untuk semua orang yang ingin tahu apa yang dilakukan Mason Greenwood kepada gue,” tulis Harriet.

Harriet Robson dan Mason Greenwood diketahui telah berpacaran lebih dari dua tahun sebelum pada 2020 lalu keduanya memutuskan berpisah seiring pandemi Covid-19.

Hubungan keduanya sempat terhenti di tengah jalan, namun seiring pandemi Covid-19 yang mulai mereda Harriet dan Greenwood kembali bersama. Selain video dan foto bukti luka-luka di sekujur tubuhnya, Harriet Robson juga mengunggah bukti berupa audio.

Audio yang ia unggah berisi percakapan antara Mason Greenwood dan Harriet Robson. Dari percakapan tersebut, Mason Greenwood terdengar terus memaksa Harriet untuk berhubungan seksual. Namun Harriet Robson menolak permintaan sang kekasih.

Kabar tersebut tentu langsung mendapatkan respons negatif. Greenwood dikritik keras oleh fans Setan Merah di media sosial.  Kasus ini kian mencoreng nama Greenwood yang sudah cukup buruk. Dia dituding sebagai pemain egois di lapangan, dianggap merusak permainan tim.

Greenwood kemungkinan tidak akan bisa dimainkan MU dalam waktu lama. Pemain 20 tahun itu berurusan dengan polisi setelah didakwa melakukan pemerkosaan, kekerasan dan ancaman pembunuhan terhadap kekasihnya.

MU langsung membekukan Greenwood. Jika sampai dinyatakan bersalah, MU bukan tidak mungkin akan memutus kontrak pemain nasional Inggris itu.

Kesialan Greenwood tidak hanya sampai disana. Perusahaan apparel olahraga, Nike, setelah mendengar kasus tersebut, resmi memutus kerja sama dengannya.

Apa yang bisa kita petik dari kasus Greenwood?

Langkah yang diambil Manchester United dengan membekukan Greenwood patut diapresiasi. Kita melihat sebagai sebuah klub besar yang memiliki sejarah panjang sebagai klub paling sukses di tanah Inggris tersebut, Setan Merah berani mengambil resiko.

Kita tahu dibeberapa pertandingan terakhir lini depan menjadi masalah, baik Ronaldo, Cavani maupun Rashford seperti kehilangan tajinya. Hasilnya terlempar dari Piala FA setelah kalah adu penalti melawan Middlesbrough, dan hanya bermain seri 1-1 dengan posisi juru kunci Burnley. Saat ini seharusnya Greenwood bisa dipakai untuk menutupi kelemahan sisi serang United.

Namun United lebih memilih menjatuhkan hukuman kepadanya hingga keputusan dari pengadilan dan ini adalah sebuah penghargaan terhadap kemanusiaan. Dimana sebesar apapun seorang pemain, namun pemain tersebut tidak bisa melakukan sebuah tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan baik didalam maupun diluar lapangan.

Kita tahu Liga Inggris juga aktif mengkampanyekan hal-hal yang terkait dengan kemanusiaan seperti anti rasisme, dan hingga saat ini sebelum pertandinganpun para pemain juga berlutut sebagai simbol dukungan terhadap kampanye Black Lives Matter, sebagai perlawanan terhadap sikap rasisme.

Tindakan Manchester United merupakan sebuah sikap ketegasan dari sebuah klub dan mengajarkan kita untuk lebih menghargai kemanusiaan. Ini pelajaran berharga untuk seluruh pemain maupun insan sepak bola diseluruh dunia termasuk di Indonesia.

Sepak bola Indonesia juga harus berani mengkampanyekan kemanusiaan dan penolakan terhadap kekerasan baik didalam maupun di luar lapangan.

Di sepak bola kita boleh memiliki rival, pertandingan juga boleh panas, saling ejek adalah hal yang biasa, namun kita harus menghindari segala bentuk kekerasan. Tentu ini berlaku kepada semua pihak baik dari klub, official, pemain, petugas hingga ke suporter harus lebih menghargai kemanusiaan dengan menjauhi kekerasan. Dengan hal tersebut, maka sepak bola akan semakin dicintai dan tidak ada pihak yang takut untuk melihat sebuah pertandingan.

Pembelajaran yang didapat dari kasus Greenwood ini juga harus menjadi pembelajaran bagi seluruh insan sepak bola untuk lebih menghargai kemanusiaan juga diluar lapangan. Karena sekarang sepak bola bukan hanya sekedar sebuah cabang olahraga semata, tapi ada hal-hal lain yang bisa dipetik.

Dan seperti yang selalu dikampanyekan oleh Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) : “Ada hal yang lebih besar dari rivalitas ataupun sepak bola itu sendiri, yaitu kemanusiaan”

Penulis adalah Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Pendiri Kanalbola.id

 

 

kanalbol

kanalbol

Next Post
Setelah Indonesia Naik Peringkat FIFA, Bagaimana Selanjutnya?

Setelah Indonesia Naik Peringkat FIFA, Bagaimana Selanjutnya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Petualangan Si Kabol 14 Coach Justin : Fans MU Paling Banyak Fans Kardusnya

Petualangan Si Kabol 14 Coach Justin : Fans MU Paling Banyak Fans Kardusnya

20 Agustus 2021
Ngobrol Bola Bareng Budiman Sudjatmiko, Dari Sepak Bola Spanyol Hingga Indonesia

Ngobrol Bola Bareng Budiman Sudjatmiko, Dari Sepak Bola Spanyol Hingga Indonesia

28 November 2021
Italia, 11 Tahun Kemudian

Italia, 11 Tahun Kemudian

18 Juli 2021
Nostalgia Galatama

Nostalgia Galatama

2 Mei 2021
UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

0
ilustrasi istimewa

Rumor Transfer : Kopites Pilih Mbappe, Sancho Atau Salah?

0
XTEN, Perusahaan Apparel Lokal Yang Semakin Harumkan Nama Indonesia

XTEN, Perusahaan Apparel Lokal Yang Semakin Harumkan Nama Indonesia

0

Saatnya Bangun Industri Sepakbola Yang Lebih Adil

0
UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

11 Januari 2023
Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

28 Desember 2022
Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan  Dalam Bisnis Sepak Bola

Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan Dalam Bisnis Sepak Bola

28 Desember 2022
MESSI DAN MBAPPE

MESSI DAN MBAPPE

18 Desember 2022

Recommended

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

UTA’45, PSTI dan Ssaka, Bekerjasama Adakan Turnamen Futsal SMA Se-Jabodetabek & Edukasi Suporter

11 Januari 2023
Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

Harapkan Juarai Piala AFF 2022, Wapres Minta Timnas Indonesia Tiru Semangat Maroko

28 Desember 2022
Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan  Dalam Bisnis Sepak Bola

Usung Tagline “Beyond Football”, Oaka Football Group Siap Menjadi Terdepan Dalam Bisnis Sepak Bola

28 Desember 2022
MESSI DAN MBAPPE

MESSI DAN MBAPPE

18 Desember 2022
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat Penggunaan
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

© 2021 Kanal Bola - Designed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Legenda
  • Sejarah
  • Sepakbola
    • Liga Champions
    • Liga Europa
    • Liga Indonesia
    • Liga Inggris
    • Liga Italia
    • Liga Spanyol
  • Klasemen
  • Foto

© 2021 Kanal Bola - Designed by Tokoweb.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In