Timnas Indonesia U16 akhirnya berhasil mencapai partai puncak Piala AFF U16 setelah mengalahkan Timnas Myanmar U16 lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal 90 menit. Pertandingan yang berlangsung di stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta tersebut berlangsung alot karena Myanmar menerapkan permainan bertahan yang kuat.
Apa yang bisa kita lihat dari pertandingan tersebut? Memang Garuda Muda menguasai jalannya pertandingan, namun terlalu terburu-burunya para pemain kita sehingga banyak sekali kita kehilangan bola, terlebih karena lebih banyak bermain long ball. Meskipun pemain kita memiliki postur tubuh yang lebih besar dari pemain-pemain Myanmar, namun long ball yang dilakukan sering kali jauh dari sasaran sehingga mudah dipatahkan oleh para pemain Myanmar yang hanya menyisakan 1-2 pemain untuk memanfaatkan serangan balik.
Dan ini terbukti efektif karena pemain Myanmar mampu memaksimalkan serangan balik tersebut menjadi gol di menit ke-41. Disini sedikit catatan untuk penjaga gawang Andrika Fathir Rahman kita yang harus lebih tenang dan melihat posisi kawan dan lawan, sehingga tidak terlalu terburuburu untuk maju. Beruntung akhirnya kita bisa menyamakan kedudukan lewat bola mati melalui tendangan Muhammad Riski Afrisal yang tidak bisa dijangkau oleh penjaga gawang Myanmar Sai Thi Ha Naing.
Kedudukan yang bertahan hingga berakhirnya 90 menit harus diselesaikan lewat adu penalti. Kelima algojo kita berhasil menjaringkan bola ke gawang Myanmar, sedangkan satu pemain yakni kapten Myanmar Shine Wanna Aung tendangannya berhasil diblok penjaga gawang kita Andrika Fathir Rahman.
Final bertemu kembali dengan Vietnam
Dengan kemenangan tersebut, timnas U16 akan kembali menghadapi Timnas Vietnam. Meskipun Timnas Indonesia berhasil menang lawan Vietnam pada fase grup, namun kita tidak boleh meremehkan kekuatan Vietnam. Yang pasti mereka tentu telah mempelajari mengapa kekalahan di fase grup attas Indonesia itu bisa terjadi dengan melihat apa kelebihan dan kekurangan permainan Timnas Indonesia.
Pemain Vietnam yang harus menjadi perhatian khusus adalah Cong Phuong dan Trong Tuan, kedua pemain ini yang sukses membobol gawang Thailand sehingga membawa Vietnam lolos ke babak Final dan menghadapi Indonesia. Kedua pemain ini begitu lincah dan memiliki naluri mencetak gol yang cukup baik. Untuk itu Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan di barisan pertahanan harus mewaspadai pergerakan keduanya.
Selain itu pemain-pemain Vietnam juga memiliki militansi yang cukup tinggi. Hal ini juga harus diperhatikan oleh coach Bima Sakti bagaimana cara menghadapinya. Tentu kita juga harus punya militansi yang lebih tinggi ditambah dukungan penonton yang bisa menambah semangat juang para pemain kita. Kita harus lebih tenang dan juga lebih memainkan bola dari kaki ke kaki dan mengurangi permainan long ball.
Tentu Vietnam berbeda dengan Myanmar yang bermain super bertahan ketika melawan Indonesia. Vietnam tentu akan bermain lebih terbuka, dan ini adalah kesempatan bagi kita untuk memanfaatkan hal tersebut melakukan umpan-umpan pendek dan terobosan ke jantung pertahanan Vietnam. Namun jangan terlalu terburu-buru yang bisa menyebabkan kita kehilangan bola.
Skuad Garuda sudah lima kali bertemu dengan the Golden Star dalam turnamen AFF U-16. Dari total lima pertandingan, Timnas Indonesia lebih unggul diatas kertas dengan menorehkan 3 kali kemenangan dan dua kali imbang. Namun hasil demikian, tidak bisa menjadi tolak ukur keunggulan sebuah tim kesebelasan. Skuad The Golden Star masih dinilai sebagai tim kuat di turnamen ini. Untuk itu kita harus mengabaikan rekor pertandingan karena pemainpun sudah berubah dari satu pertandingan ke pertandingan lain.
Satu catatan penting lagi adalah timnas U16 ini juga jangan diberi beban berlebih, bermainlah lepas tanpa beban, nikmati pertandingan sehingga dengan bermain lepas Garuda Muda diharapkan bisa menunjukan permainan terbaik mereka. Saya memiliki keyakinan kita bisa menang meski dengan skor tipis 2-1 atau 3-2.
Penulis adalah Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Pendiri Kanalbola.id