Chelsea akan menghadapi Liverpool di Wembley, Sabtu malam dalam final Piala FA 2022. Duel dua klub besar Inggris itu juga akan jadi adu taktik duo manajer Jerman yang cukup sukses. Thomas Tuchel telah memenangi titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Sementara Jurgen Klopp telah meraih sukses di Premier League, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.
Thomas Tuchel akan kembali bertemu koleganya Jurgen Klopp di Final kedua mereka musim ini. Dimana pada bulan Februari lalu mereka bertemu pada Final Piala Liga Inggris. Saat itu Anfield Gank berhasil memenangi piala tersebut setelah melalui adu penalty yang begitu panjang. Pergantian yang dilakukan Tuchel yang mengganti penjaga gawang Mendy dengan Keppa dianggap sebagai satu kesalahan karena Keppa menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol saat adu penalty, sehingga The Reds berhasil menjadi juara.
The Reds (julukan Liverpool) lolos ke final usai menumbangkan Manchester City pada babak semfinal dengan skor 3-2. Sementara itu, The Blues (julukan Chelsea) menyingkirkan Crystal Palace 2-0 sebelum mereka berhasil mencapai partai puncak.
Piala FA bagi Chelsea merupakan satu-satunya agar dapat mengakhiri musim dengan baik, setelah gagal mempertahankan titel Liga Champions namun berhasil memenangi titel Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Apalagi Chelsea dalam sorotan dengan kedalaman skuad yang bagus tapi gagal bersaing di Premier League, melawan Liverpool dan Man City. Sementara bagi Liverpool Piala FA adalah jalan menuju quadruple setelah menjuarai Piala Liga, serta bersaing di Liga Champions dan Premier League.
Berbicara mengenai pertemuan Liverpool dan Chelsea, tak lepas dari figur pelatih di kedua klub yakni Thomas Tuchel dan Jurgen Klopp. Keduanya masuk kategori sukses dengan klubnya masing-masing dari segi raihan trofi.
Klopp dan Tuchel murid-murid dari gegenpressing yang awalnya dicetuskan oleh Ralf Rangnick. Klopp menggabungkan gaya bermain yang intens dengan pressing tinggi untuk memenangi bola, penguasaan bola, lalu kemudian melancarkan serangan balik cepat.
Itu juga dikombinasikan dengan penguasaan bola sejak Thiago Alcantara datang ke Liverpool. Sementara Tuchel lebih menitikberatkan kepada penguasaan bola, celah di pertahanan lawan, serta serangan dari sayap dalam taktik tiga bek andalannya.
Pertemuan pertama keduanya terjadi pada 2009 ketika Tuchel, yang masih melatih Mainz, bermain imbang tanpa gol kontra Borussia Dortmund-nya Klopp. Klopp dengan Dortmund memenangi tujuh dari 10 pertemuan melawan Tuchel di Jerman.
Situasi itu berubah karena Liverpool arahan Klopp tak dapat menang lawan Chelsea di tiga pertemuan selama setahun terakhir. Tapi jelang final Piala Liga pada Februari lalu, tim Klopp masih lebih unggul dengan sembilan kemenangan dari 17 pertemuan, dengan Chelsea hanya menang tiga kali.
Di Liga Inggris musim ini keduanya hanya bermain sama kuat di 2 pertandingan.
Trofi
Keberhasilan Liverpool memenangi Piala Liga menempatkan kedua manajer selevel dari segi raihan trofi sepanjang karier, 10 trofi. Klopp memenangi Bundesliga dua kali, DFB Pokal, dan Piala Super DFL dua kali kala melatih Dortmund.
Itu ditambahkan dengan titel Premier League, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Liga saat melatih Liverpool.
Tuchel sementara itu memenangi DFB Pokal pada 2017 dengan Dortmund, serta memenangi enam trofi dengan PSG. Dalam waktu singkat di Chelsea Tuchel memenangi Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa.
Nuansa Jerman akan sangat terasa di Final Piala FA kali ini. Siapa yang akan menjadi pemenang? Kita nantikan
(DRO)