Ada-ada saja gelar yang diciptakan fans kepada para pemainnya, salah satunya adalah gelar “Lord” yang diberikan sebagai sindiran kepada para pemain yang sebelumnya memiliki prospek yang bagus dan digadang-gadang akan menjadi pemain besar dikemudian hari, namun kenyataannya merupakan sebaliknya dianggap gagal memenuhi ekspektasi khususnya di Liga Inggris.
Gelar “Lord” sendiri, sebenarnya berasal dari Inggris dan memiliki nilai sejarah. Disana, gelar ini menggambarkan derajat bagi kaum bangsawan, pemimpin dan pengusaha di dataran Britania Raya. Gelar “Lord” sendiri masuk kedalam dunia sepak bola pada musim 2013/2014 dan asal mulanya adalah karena pemain bernama Nicklas Bendtner.
Beberapa tahun silam Nicklas Bendtner adalah salah satu pemain Arsenal yang sangat potensial dan cukup berbakat di Arsenal, dan penampilannya pun tidak bisa dibilang buruk. Selalu ada gol yang tecipta pada saat dia dimainkan. Namun karena sulitnya masuk kedalam squad tim utama, dia pun akhirnya dipinjamkan ke Juventus pada musim 2012/2013. Di Juventus pemain yang berposisi sebagai striker ini juga sulit mendapatkan menit bermain, bahkan dia menjadi runner up untuk gelar “Bidone D’oro” atau kedua yang terburuk di Serie A pada musim tersebut.
Semusim di Italia, dia pun dikembalikan ke klub Arsenal, disana dia semakin kesulitan menembut tim utama, menit bermain, mendapat banyak kritikan bahkan ia sekarang terancam tanpa klub karena pada saat itu kontraknya bersama Arsenal akan segera berakhir. Akan tetapi ketika ditanya mengenai masa depannya jika kontraknya segera berakhir, Bendtner pun menjawab jika mungkin ia akan dipinang oleh Real Madrid atau Barcelona. Pernyataan tersebut tentunya menjadi bahan lelucon saat itu karena setelah itu pada kenyataanya yang terjadi adalah Bendtner sampai tidak memiliki klub untuk di bela sama sekali, bahkan dia mempromosikan dirinya di media sosial Instagram untuk mencari klub dengan menunjukan kondisi badannya yang masih bugar.
Tidak sampai disitu, pernyataan Bendtner yang seperti diatas bukanlah yang pertama kalinya terjadi, ketika masih di Arsenal. “saya ingin menjadi top skorer di Premier League dan di Piala Dunia, dan dalam lima tahun lagi, saya akan menjadi striker terbaik dunia, percayalah lambat laun hal itu akan terjadi.” Ujar Bendtner pada sebuah kesempatan.
Semenjak saat itu, semua lelucon, kekonyolan hingga kepercayaan tinggi yang berlebihan dari Nicklas Bendtner telah didokumentasikan, termasuk diantaranya sebuah video terkenal dimana dia pernah menggagalkan gol dari rekan satu tim nya saat itu Cesc Fabregas pada ajang kompetisi tertinggi Liga Champions.
Tetapi berbeda dengan media di Italia yang lebih kejam atau transparan, karena di Inggris sampai para fans dan media memilih untuk mencemoohnya melalui lelucon dan sindiran yang dia buat sendiri, saat itu sindiran Bendtner sudah memuncak sampailah dia diberi gelar “Lord” di belakang namanya menjadi Lord Bendtner.
Julukan tersebut sebenarnya sangat melenceng dari makna artinya di Inggris, julukan tersebut hanyalah sebagai sebuah olok-olok dan sarkasme untuk prestasinya yang tidak berkembang pada saat di Arsenal maupun saat dipinjamkan ke sejumlah klub termasuk Juventus. Bahkan ketika dia dijual ke Wolfburg dia hanya menyumbang 3 gol dari 31 laga yang dia mainkan.
Lahirnya gelar Lord di sepakbola memang bermula dari tujuan lelucon dan sindiran, akan tetapi dalam beberapa hal sangat sulit membedakan dengan sindiran dan pujian yang nyata, semua hal ini adalah sebatas kesenangan para fans yang sedang berekspresi dan menikmati perkembangan sepakbola di internet.
Gelar “Lord” sendiri juga disematkan sejumlah fans kepada penjaga gawang Liverpool, Loris Karius. Dibeli oleh Liverpool dari klub Jerman, Mainz 05, Karius sendiri menunjukan prospek yang bagus setelah berhasil menggeser posisi kiper utama Liverpool sebelumnya Simon Mignolet. Bermain cukup konsisten selama musim kompetisi 2016 – 2018 dibawah mistar, membuatnya selalu menjadi kepercayaan Jurgen Klopp sebagai kiper utama baik di Liga Inggris maupun Liga Champions.
Petaka bagi Karius terjadi saat Final Liga Champions 2018. Liverpool berhadapan dengan pemegang gelar Liga Champions terbanyak, Real Madrid. Dua blunder fatal yang dilakukannya memaksa Liverpool melupakan gelar ke-6 nya saat itu. Blunder pertama ketika melakukan tindakan ceroboh saat ingin memberikan bola yang telah ditangkapnya kepada pemain belakang Liverpool, bola tersebut direbut dengan mudah oleh Karim Benzema sehingga terjadilah gol pertama bagi Madrid. Tak hanya sampai disitu, Karius gagal menangkap bola tendangan Gareth Bale yang sebenarnya tidak terlalu keras dan mudah untuk ditangkap sehingga terjadilah gol ketiga Madrid yang mengakhiri perlawanan Liverpool sehingga kalah 1-3.
Meskipun Karius beralasan dirinya mengalami gegar otak ringan saat pertandingan tersebut setelah berbenturan dengan Sergio Ramos diawal pertandingan, namun tampaknya kejadian Final tersebut benar-benar telah mencoreng kepercayaan kepadanya baik dari Jurgen Klopp, pihak klub maupun fans. Setelahnya dirinya dipinjamkan ke Besiktas dan Union Berlin selama 3 tahun. Hal tersebut membuat sejumlah fans memberikan gelar “Lord” kepada Karius.
Ada juga pemain Manchester United yang diberi gelar “Lord” oleh para fans. Bermain di tim utama Manchester United pada sejak 2011, Lingard digadang-gadang bisa menjadi gelandang masa depan Inggris. Sayang, performanya tidak stabil, kadang naik, tetapi lebih sering turun. Alhasil, ia pun kerap menjadi sasaran olok-olokan fans Setan Merah.
Tidak cuma performanya yang buruk, Lingard kerap dicibir lantaran ia dianggap terlalu sombong di luar lapangan, termasuk di media sosial. Penggemar menganggap keangkuhan pemain ini tidak sebanding dengan apa yang ia tunjukkan saat merumput. Bahkan selain gelar “Lord”, Jesse Lingard juga sering disebut dengan ‘Lingardinho’ yang membandingkannya dengan pemain legendaris Brasil Ronaldinho.
Hingga pada akhirnya Lingard dipinjamkan ke Westham United selama setengah musim. Uniknya disana Lingard mampu bermain cukup impresif sehingga pelatih Ole Gunnar Solskjaer mempertimbangkannya untuk kembali memakai jasanya dimusim 2021-2022.
Baik Karius maupun Lingard kini sedang balik ke klubnya masing-masing untuk mengikuti pertandingan pra musim, belum diketahui apakah Jurgen Klopp maupun Solskjaer akan memakai jasa kedua “Lord” tersebut kedepannya.
Selain 3 pemain diatas, ada juga pemain-pemain yang mendapat julukan “Lord” oleh fans. Berikut daftarnya
- Marouane Fellaini
- Phil Jones
- Dejan Lovren
- Zlatan Ibrahimovic
- Fred
- Jose Manuel Pinto
- David Moyes sebagai pelatih juga sempat mendapatka gelar “Lord”.
- Dan pemain asal Indonesia, Atep.
Bagaimana menurut kamu Kanalbolers?
(DRO)