Rivalitas antara Argentina dan Brasil yang telah dimulai sejak awal abad ke-20 bakal dipertemukan lagi di partai final Copa America 2021. Butuh waktu 12 tahun, sejak 2007, bagi kedua tim ini untuk bisa bertemu di partai final laga bergengsi Amerika Selatan itu.
Duel langka Superclasico de las Americas itu akan digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 10 Juli waktu setempat atau Minggu pagi, 11 Juli 2021 WIB nanti.
Argentina berhasil menyabet tiket final Copa America 2021 setelah menyingkirkan Kolombia pada laga di partai semifinal lewat adu penalti. Sementara Brasil, sang tuan rumah Copa America 2021, berhasil melaju ke partai final setelah mengalahkan Peru dan akan bertemu dengan Argentina di partai final Copa America yang ke-47 tersebut.
Rivalitas antara Argentina dan Brasil merupakan salah satu persaingan terbesar di sepak bola dunia. FIFA mencatat, setidaknya Argentina dan Brasil telah melakukan duel di lapangan hijau sebanyak 105 kali pertandingan. Dari jumlah tersebut, Brasil telah memenangkan sebanyak 41 pertandingan, sementara kemenangan Argentina hanya selisih sedikit yakni 38 kemenangan. Keduanya imbang sebanyak 26 kali.
Ternyata rivalitas itu juga menjadi perhatian beberapa kalangan di Indonesia, tidak hanya bagi pengamat sepak bola, namun orang-orang yang berkecimpung dibidang lain. Salah satunya tokoh muda Nahdlatul Ulama, Savic Ali.
Savic Ali menyatakan dukungannya kepada Tim Tango Argentina dan berharap Lionel Messi mampu mempersembahkan gelar untuk negaranya sebelum pension dari sepak bola. “Aku berharap Messi menampilkan daya magisnya kembali. Ia sudah mencatatkan gol dan assist terbanyak di kompetisi Amerika Latin ini: 4 gol + 5 assist. Pendukung Argentina tentu ingin melihat kembali kejeniusan assist yang dimilikinya seperti saat melawan Bolivia atau keajaiban tendangan bebasnya seperti saat melawan Ekuador.” Ujar Savic.
Ia menambahkan final kali ini juga merupakan pembuktian dari 2 maestro sepak bola Lionel Messi dan Neymar Jr. “Final Copa America ini juga akan jadi pembuktian dua pemain yg dikenal sebagai teman karib: Messi dan Neymar. Keduanya akan membuktikan siapa yg lbh mampu menginspirasi tim nasionalnya.” Tutup Savic.
Senada dengan Savic, Wartawan senior Trias Kuncahyono juga mendukung Argentina. Bagi Trias, sulit memprediksi siapa yang akan memenangi final Piala Copa America: Brasil atau Argentina.
Keduanya adalah raksasa sepak bola Amerika Latin. Secara statistik, memang, Brasil lebih unggil. Karena itu, bagi Brasil, mempertahankan mahkota setelah merebutnya di kandang pada 2019 tanpa Neymar, adalah wajib hukumnya.
Tetapi, bagi Argentina kemenangan di Copa akan menjadikan mereka merebut piala untuk yang ke-15, sepanjang sejarah Copa Amerika. Ini berarti sama dengan Uruguay. Sementara, Brasil baru sembilan (9) kali.
“Yang lebih mendorong Argentina memiliki semangat lebih untuk memenangi Copa kali ini adalah inilah piala internasional besar pertama di tingkat senior sejak Copa America 1993. Dan, yang lebih penting lagi, kemenangan itu akam sangat berarti bagi Messi, pemain terhebat sejagat, yg belum pernah memenangkan trofi internasional level senior untuk negaranya. Kalau kali ini gagal, maka inilah “kegagalan besar” Messi dalam karirnya. Sebab, Messi sekarang sudah berusia 34 tahun, maka kecil kemungkinan akan memperkuat Argentina pada Copa berikutnya. Jadi inilah kesempatan dan peluang terakhir dia mempersembahkan “hadiah” bagi negerinya. Karena itu, ia akan berjuang habis-habisan untuk itu. Faktor Messi menjadi kekuatan utama Argentina.” Ujar Trias.
Berbeda dengan keduanya, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI, Achsanul Qosasi menyatakan dukungannya kepada Tim Samba, Brasil. “Saya dukung Brasil karena Brasil adalah Negara sepak bola, pemain terbaik hampir disemua lini. Dan yang terpenting, Madura United banyak pemain Brasilnya, dan sebagai fans Liverpool, Timnas Brasil banyak pemain Liverpool, ada Alisson Becker, Fabinho, dan Firmino.” Ujarnya.
Sementara itu jurnalis Hardy Hermawan juga meyakini kalau Brasil mampu mengalahkan Argentina. “Saya yakin Brasil yang menang karena selain faktor tuan rumah, komposisi pemain merata, kedalaman kualitas terjaga, tanpa ada pemain yang benar2 merupakan bintang. Pelatih Tite sejauh ini mampu meracik strategi yang efektif.” Kata Hardy.
Adalagi pendapat Joaquim Rohi, seorang pelajar Indonesia di RUDN University, Moscow, Russia yang juga menjagokan Brasil. “Brasil negara padat penduduk dengan jurang kesenjangan yang cukup tajam. Perbedaan kelas cukup nyata, apalagi untuk orang Bagia. Anak-anak muda tak punya kesempatan yang sama, kecuali di urusan bola. Dari sepakbola pula orang berusaha naik kelas atau sekadar keluar dari himpitan ekonomi. Karena itu mereka sangat termotivasi. Dalam sepakbola semua orang sama dan setara. Bola di Brasil, bukan sekadar hobby dan olahraga, tapi juga harga diri. Negara serius memfasilitasi, dengan banyaknya lapangan, dengan fasilitas di sepanjang pantai, juga perkotaan. Pantai di Rio misalnya, lebarnya lebih dari lapangan sepakbola. Jadi saya jagokan Brasil.” Ujarnya.
Nah, itu tadi pendapat masyarakat terhadap Final Copa America 2021 antara Brasil VS Argentina. Bagaimana pendapat kamu?
(DRO)
